Share this page:  
 

Multilingual Scriptures

(Compare books in 2 different language versions of your choice)

Comparison Search:

Select Language version and font:
You can only select max. of two versions.
Book:
Chapter:
Verse:
---------
From: To:

Free Search:

Select Language version and font:
Enter search text:

Multilingual Scriptures Home » Indonesian Lama Bible » Proverbs

Indonesian Lama Bible
Chapter # Verse # Verse Detail
11Bahwa inilah amsal Sulaiman bin Daud, raja Israel;
12akan mengetahui pengajaran hikmat dan akan mengerti syarat budi.
13Akan menerima pengajaran akal yang baik, kebajikan dan kebenaran dan perkara yang patut.
14Akan memberi cerdik kepada orang yang tulus, dan ilmu dan peri bijak kepada orang muda.
15Barangsiapa yang berbudi itu akan mendengar dan padanya akan bertambah-tambah pengetahuan yang berguna, dan orang yang berakal itupun akan beroleh bicara yang berbudi.
16Akan mengerti perumpamaan dan ibarat, yaitu perkataan orang-orang alim dan segala rahasianya.
17Bahwa takut akan Tuhan itulah permulaan segala pengetahuan, maka orang bodoh itu benci akan hikmat dan pengajaran.
18Hai anakku! dengarlah akan pengajaran bapamu dan jangan kautinggalkan pesan ibumu.
19Karena ia itulah akan bulang yang elok pada kepalamu dan kalung rantai yang indah-indah pada lehermu.
110Hai anakku! jikalau orang jahat membujuk akan dikau, janganlah engkau turut akan dia.
111Jikalau kiranya kata mereka itu kepadamu: Marilah serta kami, biarlah kita mengintai akan menumpahkan darah orang; biarlah kita mengadang akan orang yang tiada bersalah, yaitu dengan tiada semena-mena;
112biarlah kita menelan akan dia hidup-hidup seperti alam barzakh, sama sekali seperti orang yang turun ke dalam kubur;
113maka kitapun akan mendapat segala benda yang indah-indah, serta memenuhi rumah kita dengan barang rampasan;
114bahwa engkau akan melontar undimu di tengah-tengah kami dan hanya satu pundi-pundi jua akan ditaruh bagi kita sekalian.
115Hai anakku! janganlah engkau pergi serta mereka itu pada jalan itu dan jauhkanlah kakimu dari pada lorong-lorongnya.
116Karena kaki mereka itu berlari-lari kepada kebinasaan, mereka itupun bersegera-segera hendak menumpahkan darah.
117Bahwasanya cuma-cuma dibentangkan jaring di hadapan mata segala unggas.
118Tetapi orang itu mengintai akan darahnya sendiri serta mengadang akan nyawanya sendiri.
119Maka demikianlah jalan barangsiapa yang loba akan barang yang haram, karena ia itu menangkap akan jiwa orang yang menaruh akan dia.
120Bahwa Hikmat yang Mahatinggi itu berseru-seru di luar dan dinyaringkannyalah suaranya di lebuh pekan.
121Maka berserulah ia kepada tempat yang amat ramai dan pada pintu gerbang negeri diserukannya perkataannya:
122Berapa lamakah, hai orang bodoh! kamu suka akan kebodohan, dan orang pengolok itu suka akan olok-olok dan orang ahmak itu benci akan pengetahuan?
123Balikkanlah dirimu kepada pengajaranku; bahwasanya aku akan mencurahkan rohku kepadamu dengan limpahnya serta memberitahu perkataanku kepadamu.
124Maka sebab telah kupanggil, tetapi kamu enggan; sebab telah kukedangkan tanganku, tetapi seorangpun tiada yang mengindahkannya;
125dan sebab kamu telah membuang segala bicaraku, dan tiada kamu menghendaki nasihatku;
126maka akupun akan tertawakan balamu kelak serta mengolok-olok akan kamu apabila ketakutan datang atas kamu.
127Apabila ketakutanmu itu datang seperti tofan dan kebinasaanmu itu datang seperti pusaran angin dan kesukaran dan kepicikan berlaku atasmu,
128maka pada masa itu kelak mereka itu akan berseru-seru kepadaku, tetapi tiada aku menyahut; mereka itu akan mencahari aku dengan rajin, tetapi tiada didapatinya akan daku.
129Maka itu sebab mereka itu telah benci akan pengetahuan dan tiada disukainya takut akan Tuhan.
130Dan tiada mereka itu mau menerima nasihatku dan dicelakannya tegurku.
131Maka sebab itulah mereka itu akan makan kelak buah-buah jalannya serta mengenyangkan dirinya dengan daya upayanya.
132Karena tak akan jangan kesalahan orang bodoh juga yang membunuh dia kelak, dan alpa orang ahmak juga yang membinasakan dia.
133Tetapi barangsiapa yang mendengar akan daku, ia akan duduk dengan sentosa dan iapun akan senang dari pada takut akan celaka.
21Hai anakku! jikalau engkau menerima perkataanku serta menaruh hukum-hukumku dalam hatimu,
22serta memberi telinga yang mendengar akan hikmat; jikalau engkau mencenderungkan hatimu kepada akal budi;
23jikalau engkau berseru-seru minta pengetahuan serta menyaringkan suaramu minta akal budi;
24jikalau engkau mencahari dia seperti perak dan menyelidik dia seperti mata benda yang tersembunyi;
25maka engkau kelak mengerti hal takut akan Tuhan serta mendapat pengetahuan akan Allah.
26Karena Tuhan juga yang mengaruniakan hikmat, dan dari pada firman-Nya datanglah pengetahuan dan akal.
27Dan lagi ditaruh-Nya selamat yang kekal bagi segala orang saleh dan Iapun suatu perisai kepada segala orang yang berjalan dengan tulus hatinya.
28Maka ditunggui-Nya segala lorong hukum dan dipeliharakan-Nya jalan segala kekasih-Nya.
29Maka pada masa itu kelak engkau akan mengerti kebenaran dan hukum dan segala perkara yang patut dan segala jalan yang baik.
210Maka apabila budi telah masuk ke dalam hatimu dan pengetahuan telah menjadi kesedapan kepada jiwamu,
211maka bijaksana akan memeliharakan dikau dan akal budipun akan menunggui akan dikau,
212supaya dilepaskan-Nya engkau dari pada jalan orang jahat, dari pada orang yang berkata-kata hendak membinasakan,
213dari pada orang yang meninggalkan jalan betul, hendak menurut jalan-jalan yang gelap,
214yang suka akan berbuat jahat serta bergemar akan mengadakan celaka yang membinasakan,
215yang terbalik-balik jalannya dan bengkang-bengkok segala alurannya;
216supaya dilepaskannya dikau dari pada perempuan jalang, dari pada perempuan yang tiada ketahuan, yang membujuk-bujuk dengan perkataannya,
217yang telah meninggalkan taulannya pada masa mudanya serta melupakan perjanjian Allahnya,
218karena rumahnya cenderunglah kepada maut, dan segala jalannya menuju tempat orang mati.
219Barangsiapa yang masuk ke sana, ia itu tiada akan balik lagi, dan tiada ia mendapat akan jalan selamat.
220Maka sebab itu turutlah olehmu akan jalan orang yang baik dan tetaplah engkau pada jalan orang yang benar.
221Karena orang-orang saleh akan mendiami bumi dan orang yang tulus hatinya itu akan tinggal tetap padanya;
222tetapi segala orang fasik itu akan ditumpas dari pada bumi dan segala orang yang khianatpun akan tercabut dari padanya.
31Hai anakku! janganlah kiranya engkau melupakan hukumku, melainkan hendaklah hatimu memeliharakan segala pesanku.
32Karena itu akan menambahi segala hari dan tahun umur hidupmu serta diperbanyakkannya selamat bagimu.
33Janganlah kiranya sifat kemurahan dan setia itu meninggalkan dikau, melainkan kalungkanlah dia pada lehermu, dan suratkanlah dia pada loh hatimu.
34Karena demikian engkau kelak beroleh karunia dan keridlaan, baik dari pada pihak Allah baik dari pada pihak manusia.
35Haraplah pada Tuhan dengan segenap hatimu, dan jangan engkau bersandar kepada akalmu.
36Ketahuilah akan dia pada segala jalanmu, maka Iapun akan meratakan jalanmu.
37Janganlah engkau pandang pandai akan dirimu, melainkan takutlah akan Tuhan dan jauhkanlah dirimu dari pada yang jahat.
38Maka ia itu akan menjadikan sehat tubuhmu dan sumsum pada tulang-tulangmu.
39Hormatilah akan Tuhan dengan mempersembahkan kepada-Nya dari pada segala hartamu dan dari pada hulu segala hasilmu.
310Demikianlah kelak segala peluburmu akan penuh-penuh sampai berkelimpahan dan segala apitanmu akan penuh-penuh dengan air anggur muda sampai mumbung.
311Hai anakku! janganlah engkau membuang akan pengajaran Tuhan dan jangan engkau menjadi syak akan siksa-Nya;
312karena disiksa Tuhan akan barangsiapa yang dikasihi-Nya, seperti seorang bapa akan anak yang disukainya.
313Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, dan manusia yang mendapat pengetahuan.
314Karena perniagaanya itu terlebih baik dari pada berniagakan perak dan hasilnyapun terlebih baik dari pada emas tua.
315Maka terlebih indah adanya dari pada menikam dan segala yang dikehendaki olehmu itu tiada dapat dibanding dengan dia.
316Pada tangannya kanan adalah panjang umur dan pada tangannya kiri adalah kekayaan dan kemuliaan.
317Adapun jalannya itu jalan kesedapan dan segala lorong-lorongnyapun sejahteralah adanya.
318Maka ialah pohon kehidupan bagi segala orang yang mencapai akan dia, dan berbahagialah segala orang yang bersangkut paut kepadanya.
319Bahwa dengan hikmatpun Tuhan telah mengalaskan bumi, dan dengan pengetahuan telah dilengkapkannya segala langit.
320Maka oleh budinya segala laut telah bergelombang dan segala awanpun menurunkan embun.
321Hai anakku! janganlah itu undur dari pada matamu; taruhlah akan hikmat yang teguh dan bijaksana.
322Karena itu akan menjadi kehidupan bagi jiwamu dan suatu perhiasan pada lehermu.
323Lalu engkau menjalani jalanmu dengan selamat dan kakimupun tiada akan terantuk.
324Apabila engkau berbaring, maka tiada engkau akan terkejut, melainkan engkau akan berbaring dengan senang dan tidurmu akan sedap rasanya.
325Maka engkau tiada takut akan kegentaran yang datang sekonyong-konyong atau akan kebinasaan orang jahat, jikalau itu datang dengan segeranya sekalipun.
326Karena Tuhanlah akan menjadi kuatmu serta Ia memeliharakan kakimu dari pada jerat.
327Janganlah engkau menahani barang dari pada orang yang empunya dia, jikalau dalam kuasa tanganmu sekalipun akan berbuat demikian.
328Janganlah engkau berkata kepada samamu manusia demikian: Pergilah engkau dan datang pula, esok hari akan kuberi, jikalau ada padamu sekarang ini.
329Janganlah engkau mengupayakan jahat akan samamu manusia, sedang ia duduk sertamu dengan percayanya.
330Janganlah dengan tiada semena-mena engkau berbantah-bantah dengan orang yang tiada berbuat jahat akan dikau.
331Janganlah engkau dengki akan orang yang menganiaya dan jangan engkau menurut salah suatu jalannya.
332Karena barangsiapa yang menyimpang kepada jalan bengkang-bengkok, ia itu kebencian kepada Tuhan, tetapi persahabatan Tuhan adalah dengan segala orang yang tulus hatinya.
333Laknat Tuhan adalah dalam rumah orang jahat, tetapi diberkatinya akan tempat kediaman orang yang benar.
334Adapun orang pengolok-olok itu, niscaya Tuhan akan mengolok-olokkan dia kelak; tetapi akan orang yang lembut hatinya ditunjuk-Nya rahmat.
335Orang yang budiman itu akan mempusakai kemuliaan, tetapi orang ahmak itu ketahuan oleh malunya termata-mata.
41Dengarlah, hai anak-anak! akan pengajaran seorang bapa, dan bertekunlah kamu akan mendapat akal budi.
42Karena aku memberi pengajaran yang baik kepadamu; janganlah kamu meninggalkan hukumku.
43Akan daku, maka aku seorang anak bapaku yang lembut, lagi anak kekasih kepada pemandangan ibuku.
44Maka diajarlah bapaku akan daku, katanya: Perhatikanlah olehmu segala perkataanku; turutlah akan nasihatku, supaya engkau selamat.
45Tuntutlah akan hikmat, tuntutlah akan akal budi; jangan engkau lupa dan jangan undur dari pada perkataan lidahku.
46Janganlah engkau meninggalkan dia, maka ia itu akan memeliharakan dikau; kasihlah akan dia, maka ia itu akan menyelamatkan dikau.
47Adapun hikmat itu terutamalah adanya; maka sebab itu tuntutlah akan hikmat dan tuntutlah akan pengetahuan akan ganti segala sesuatu yang padamu.
48Capailah akan dia, maka iapun akan membesarkan dikau kelak, dan iapun akan memuliakan dikau apabila engkau mendakap akan dia.
49Maka iapun akan menggubah karangan akan perhiasan kepalamu, serta menganugerahi engkau dengan makota yang indah-indah.
410Dengarlah, hai anakku! dan terimalah perkataanku, maka umur hidupmu akan dilanjutkan kelak.
411Bahwa aku mengajar engkau akan jalan hikmat, aku memimpin akan dikau pada jalan yang betul.
412Apabila engkau berjalan maka langkahmu tiada akan disesakkan, dan apabila engkau berlari-lari kelak, maka engkau tiada akan terantuk.
413Peganglah teguh-teguh akan pengajaran itu, jangan lepaskan dia, melainkan taruhlah akan dia, karena ialah selamatmu adanya.
414Janganlah engkau masuk kepada jalan orang fasik dan jangan berjejak pada jalan orang jahat.
415Lepaskanlah dirimu dari padanya; janganlah lalu dari situ, jauhkanlah dirimu dari padanya dan pergilah.
416Karena mereka itu tiada mengantuk sampailah sudah dibuatnya jahat, dan mengantuknyapun terbanglah, jikalau belum dibencanakannya orang.
417Karena mereka itu makan rezeki kejahatan serta minum air anggur kekerasan belaka.
418Akan tetapi jalan orang benar itu seperti cahaya terang, makin lama makin bercahaya sampai kepada siang yang sempurna.
419Maka jalan orang jahat itu seperti gelap gulita, tiada diketahuinya akan apa kakinya kelak terantuk.
420Hai anakku! perhatikanlah segala perkataanku dan cenderungkanlah telingamu kepada pengajaranku.
421Janganlah ia itu tercerai dari pada matamu, dan taruhlah akan dia dalam hatimu betul-betul.
422Karena ia itu selamat bagi segala orang yang mendapat dia, dan lagi obat yang baik kepada segenap tubuhnya.
423Peliharakanlah hatimu terlebih dari pada segala yang patut dipeliharakan, karena dari dalamnya terpancarlah segala mata air hidup.
424Buangkanlah dari padamu cupar mulut, dan jauhkanlah dari padamu segala dolak-dalik bibir.
425Biarlah matamu memandang betul ke muka, dan kelopak matamupun menuju betul ke hadapanmu.
426Timbang-menimbanglah akan pelangkah kakimu, maka engkau akan berjalan dengan jejakan yang tetap.
427Janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, melainkan jauhkanlah kakimu dari pada jahat.
51Hai anakku! perhatikanlah kiranya hikmatku, dan cenderungkanlah telingamu kepada akal budiku,
52supaya engkau mengindahkan budi dan bibirmu menaruh akan pengetahuan.
53Bahwasanya lidah perempuan jalang itu bertitik-titik air madu dan langitan mulutnyapun terlebih licin dari pada minyak.
54Tetapi akhirnya pahit seperti empedu dan tajam seperti pedang jembiah;
55bahwa kakinya menuju maut dan tapak kakinyapun berpaut akan neraka adanya.
56Supaya jangan engkau menimbang akan jalan kehidupan, jadi tiada ketahuan langkahnya, sehingga tak boleh engkau mengenal akan dia.
57Maka sebab itu, hai anak-anakku, dengarlah kiranya akan daku, dan janganlah lalui perkataan mulutku.
58Jauhkanlah jalanmu dari pada perempuan begitu, dan janganlah hampiri pintu rumahnya.
59Supaya jangan engkau menyerahkan kemuliaanmu kepada orang lain dan umur hidupmu kepada orang yang bengis;
510supaya jangan orang dagang kelak mengenyangkan dirinya dengan harta bendamu, dan hasil segala kelelahanmu itu masuk ke dalam rumah orang yang tiada ketahuan.
511Kemudian pada akhirnya engkau kelak meraung-raung, apabila haus-hauslah sudah kulitmu dan dagingmupun.
512Lalu katamu: Betapa telah kubenci akan pengajaran dan hatiku telah mencelakan tegur,
513serta tak mau menurut perkataan guru-guruku, dan tak mau mencenderungkan telingaku kepada orang yang mengajarkan aku!
514Nyaris aku tenggelam dalam segala kejahatan, di tengah-tengah sidang dan perhimpunan!
515Baiklah engkau minum air dari pada kolammu sendiri dan air yang mengalir dari pada telagamu sendiri.
516Biarlah pancaran airmu mengalir keluar seperti anak sungai yang pada sisi jalan.
517Biarlah ia menjadi engkau seorang jua punya dan jangan orang lain empunya dia sertamu.
518Berkatlah kiranya atas pancaranmu, dan bersukacitalah engkau akan bini yang pada masa mudamu.
519Biarlah ia bagimu seperti rusa betina yang manis dan seperti kijang yang cantik, biarlah gurau sendanya memabuki engkau selalu, dan berkembaralah senantiasa dalam kasihnya.
520Betapa gerangan, hai anakku! engkau membuang dirimu kepada perempuan jalang, serta meriba akan orang yang tiada ketahuan?
521Karena jalan tiap-tiap orang adalah nyata di hadapan mata Tuhan, maka Tuhanpun menyelidik akan segala bekas tapak kakinya.
522Adapun orang jahat, ia itu akan dijerat oleh kejahatannya sendiri dan iapun akan terikat dengan tali dosanya sendiri.
523Sebab tiada diterimanya pengajaran, maka binasalah ia, dan iapun akan disesatkan oleh kebodohannya yang tiada terbaiki adanya.
61Hai anakku! jikalau kiranya engkau telah menjadi pengaku samamu manusia, jikalau kiranya engkau telah bertampar tangan karena orang lain;
62sesungguhnya engkau telah terjerat oleh perkataan mulutmu, dan engkau telah tertangkap oleh perkataan lidahmu.
63Perbuatlah ini, hai anakku; lepaskanlah kiranya dirimu, sebab engkau sudah jatuh ke tangan samamu manusia; pergilah, rajinkanlah dirimu, serta memaksa akan samamu manusia.
64Janganlah beri matamu mengantuk atau kelopak matamu tidur;
65lepaskanlah dirimu seperti kijang dari pada tangan pemburu dan seperti burung dari pada tangan pemikat.
66Pergilah belajar kepada semut, hai pemalas; perhatikanlah kelakuannya dan jadilah bijaksana.
67Bahwa jikalau tiadalah padanya penghulu atau pengerah atau pemerintah sekalipun,
68maka disediakannya juga rezekinya pada musim panas dan dikumpulkannya makanannya pada musim menuai.
69Berapa lama lagi, hai pemalas, engkau hendak berbaring? bilakah engkau hendak bangun dari pada tidurmu?
610Dengan sedikit lagi tidur, sedikit lagi mengantuk, sedikit lagi berlipat tangan sambil berbaring,
611demikianlah kepapaanmu akan datang kelak atasmu seperti seorang penyamun, dan kekuranganmu seperti seorang yang bersenjata lakunya.
612Bahwa jahatlah dan fasiklah adanya orang yang berjalan sambil membawa mulut putar balik.
613Bahwa iapun mengendap-endap dengan matanya dan mengguit-guit dengan kakinya dan memberi isyarat dengan jarinya;
614kebinasaan dan celaka adalah dalam hatinya, pada sediakala diadakannya jahat, dan diterbitkannya perbantahan.
615Maka sebab itulah kebinasaannya akan datang sekonyong-konyong, dengan segera juga ia dipecahkan, sehingga tiada dapat disembuhkan pula akan dia.
616Maka enam perkara inilah yang dibenci Tuhan, bahkan, ada tujuh yang kebencian kepadanya:
617mata yang angkuh, dan lidah yang bercabang, dan tangan yang menumpahkan darah orang yang tiada bersalah,
618dan hati yang mengadakan tipu daya, dan kaki yang pantas berjalan kepada kejahatan,
619dan saksi dusta yang bertutur bohong, dan orang yang menanamkan percideraan di antara saudara bersaudara.
620Hai anakku! peliharakanlah hukum bapamu dan janganlah engkau meninggalkan pesan ibumu.
621Tambatlah akan dia selalu pada hatimu, dan kenakanlah dia seperti kalung pada lehermu.
622Apabila engkau berjalan-jalan, maka iapun kelak memimpin akan dikau, apabila engkau berbaring tidur, maka iapun kelak menunggui akan dikau, dan apabila engkau jaga dari pada tidurmu, maka iapun akan berkata-kata dengan dikau.
623Karena hukum itu suatu pelita dan perintah itu suatu terang adanya, maka nasihat dan pengajaran itulah jalan yang menuju kehidupan.
624Maka demikianlah engkau dipeliharakan dari pada perempuan jalang dan dari pada lidah pembujuk orang yang tiada ketahuan.
625Janganlah kiranya engkau ingin dalam hatimu akan keelokan perempuan itu, dan jangan dibingungkannya akan dikau dengan bermain-main mata.
626Karena oleh seorang sundal masuklah orang dalam hal kekurangan makan, dan bini orang lain menghambat akan jiwa orang yang amat indah.
627Bolehkah orang mengambil api dalam kandungannya, maka tiada hangus kain bajunya?
628Bolehkah orang berjalan di atas bara api, maka tiada hangus kakinya?
629Demikian perihal orang yang mencabuli bini orang lain, barangsiapa yang menjamah akan dia, niscaya tiada ia dibilang suci dari pada salah.
630Tak akan jangan orang pencuri dihukum juga, jikalau ia telah mencuri hendak mengenyangkan perut sebab laparnya sekalipun.
631Jikalau didapati akan dia, tak akan jangan dipulangkannya kembali tujuh kali ganda, dan patutlah diberikannya segala isi rumahnya akan gantinya.
632Tetapi orang yang berbuat zinah dengan bini orang, ia itu gila; barangsiapa yang berbuat demikian, ia itu membinasakan nyawanya sendiri.
633Celaka dan kehinaan akan pendapatannya, dan kecelaannyapun tiada akan dihapuskan.
634Karena cemburuan itu mengadakan kehangatan amarah orang laki-laki, dan pada hari tuntutan bela niscaya tiada ia akan tahu sayang,
635dan tiada ia akan menerima tebusan, jikalau besar sekalipun, dan tiada dikehendakinya hadiah, jikalau amat banyak sekalipun adanya.
71Hai anakku! peliharakanlah kiranya segala perkataanku dan taruhlah akan segala pesanku dalam hatimu.
72Peliharakanlah segala pesanku, supaya engkau selamat, dan akan hukumku seperti biji matamu.
73Tambatkanlah dia pada jarimu dan suratkanlah dia pada loh hatimu.
74Katakanlah kepada hikmat; Engkaulah saudaraku! dan panggillah akan akal budi itu taulanmu,
75supaya dipeliharakannya dikau dari pada perempuan jalang, dari pada orang yang tiada ketahuan, yang membujuk dengan perkataannya.
76Karena sekali peristiwa kutengok dari tingkap rumahku, dari belakang kisi-kisinya,
77maka kulihat di antara segala orang yang tiada berpelajaran dan kudapati di antara segala orang muda-muda akan seorang yang kurang akal;
78adalah ia berjalan pada lorong hampir dengan penjuru rumah perempuan itu, dan iapun lalu-lalang pada lorong tentang rumahnya,
79dari pada waktu samar muka sampai malam hari, sampai sudah menjadi malam gelap gulita.
710Lalu bertemulah ia dengan seorang perempuan yang berpakaikan perhiasan sundal dan hatinya pandai menipu.
711Maka sebab risau dan ria maka kakinyapun tiada tetap dalam rumahnya.
712Sebentar ia di lorong-lorong, sebentar di pasar, terendap-endaplah ia pada tiap-tiap siku lorong.
713Maka ditangkapnya akan orang muda itu, diciumnya akan dia, maka dengan muka tebal ia berkata kepadanya demikian:
714Bahwa adalah padaku persembahan syukur, pada hari ini juga aku telah menyampaikan nazarku.
715Maka sebab itu aku datang ini hendak mendapatkan dikau, dengan rajin aku coba hendak memandang mukamu, maka sekarang aku bertemu dengan dikau.
716Bahwa aku sudah menghiasi tempat tidurku dengan kain permadani serta dengan kain gebar yang halus buatan Mesir.
717Dan aku sudah meraksi tempat tidurku dengan mur dan gaharu dan cendana.
718Marilah kita memuaskan nafsu kita sampai pagi, dan bercumbu-cumbuan dengan bersuka-sukaan.
719Karena yang laki itu tiada di rumah, telah ia pergi kepada perjalanan yang jauh,
720telah dibawanya pundi-pundi uang sertanya, maka iapun akan balik pada hari yang ditentukannya.
721Demikian dibujuknya akan dia dengan pelbagai tipunya, dan diajaknya dengan perkataan mulutnya yang manis-manis.
722Sebentar lagi maka diikutnya akan perempuan itu, seperti lembu yang hendak dibantai dan seperti rusa masuk ke dalam jaring pemburu,
723ke tempat anak panah makan terus di limpanya, dan seperti burung bersegera-segera mendapatkan jerat dan tiada diketahuinya bahwa disengajakannya matinya.
724Maka sekarangpun, hai anak-anakku! dengarlah kiranya olehmu akan daku dan perhatikanlah perkataan mulutku.
725Janganlah singgah hatimu kepada jalan perempuan itu, janganlah kamu hanyut kepada lorong-lorongnya;
726karena banyaklah orang yang mati dibinasakan olehnya, dan amat banyak bilangan orang yang telah dibunuhnya.
727Bahwa dalam rumahnya adalah jalan ke neraka, yang membawa turun ke dalam bilik-bilik maut.
81Bukankah Hikmat itu berseru-seru? bukankah akal budi itu menyaringkan suaranya?
82Maka di atas kemuncak tempat yang tinggi-tinggi, yaitu di tempat bertemu segala jalan, berdirilah ia.
83Dan di lebuh pasar dan pada pintu gerbang, tempat orang masuk negeri, berserulah ia dengan nyaring suaranya, demikianlah bunyinya:
84Kepadamu juga aku berseru, hai kamu orang laki-laki! dan bunyi suaraku sampai kepada segala anak-anak Adam.
85Hai kamu yang bodoh! belajarlah akan akal budi, dan kamu, hai orang bebal! tuntutlah akan dia.
86Dengarlah kiranya, karena indah-indahlah perkara yang kukatakan, dan pembukaan bibirku itu perkara yang amat patut.
87Bahkan, langitan mulutku bernafas kebenaran, maka kejahatan itu kebencian kepada bibirku.
88Kebenaran belaka adanya segala perkataan mulutku, satupun tiada dalamnya yang terputar atau terbalik.
89Benarlah sekaliannya bagi orang yang berbudi dan berpatutanpun bagi orang yang menuntut pengetahuan.
810Terimalah pengajaranku, jangan perak; terimalah pengetahuan itu terlebih dari pada emas tua.
811Karena hikmat itu terlebih baik dari pada mutiara, maka segala permata intanpun tiada dapat dibanding dengan dia.
812Bahwa aku ini, Hikmat, adalah duduk bersama-sama dengan akal tajam, dan aku telah mendapat segala pengetahuan dan kepandaian.
813Adapun peri takut akan Tuhan, ia itu membenci akan kejahatan, akan congkak dan kemegahan dan segala jalan yang jahat; maka sebab itu bencilah aku akan mulut yang mengadakan bencana.
814Bahwa serta dengan aku adalah bicara yang baik dan ketetapan; aku inilah akal budi dan perkasa.
815Oleh aku juga kerajaanlah segala raja dan segala penghulupun membuat hukum dan undang-undang yang betul.
816Oleh aku juga segala penghulu dan orang bangsawan memegang perintah, demikianpun segala hakim dalam dunia.
817Aku kasih akan orang yang mengasihi aku, dan barangsiapa yang mencahari aku dengan rajin, ia itu kelak akan mendapat aku.
818Kekayaan dan kemuliaan adalah dengan aku, dan lagi harta benda yang indah-indah, yang diperoleh dengan patut.
819Bahwa buah-buahku itu terlebih baik dari pada emas tua dan dari pada emas tempawan, dan hasilku itu terutama dari pada perak pilihan.
820Maka aku mengajar orang berjalan pada jalan kebenaran, pada tengah-tengah jalan keadilan;
821demikianlah aku mengaruniai orang yang suka akan daku dengan barang yang tetap kekal akan pusakanya, dan akupun memenuhi perbendaharaannya.
822Bahwa Tuhan telah menaruh aku akan permulaan jalannya, dahulu dari pada segala perbuatannya yang mula-mula.
823Bahwa aku telah dilantik dari selama-lamanya, yaitu dahulu dari pada bumi ini jadi.
824Sebelum lagi ada tubir laut aku telah jadi, sebelum ada mata air yang mengandung sarat dengan air.
825Dahulu dari pada segala gunung diperalaskan dan dahulu dari pada segala bukitpun aku telah jadi.
826Sebelum lagi bumi itu dijadikan, atau padang atau lebu tanah.
827Tatkala dilengkapkan-Nya segala langit aku telah ada, tatkala disipatkan-Nya bulatan di atas muka tubir.
828Tatkala ditentukan-Nya awan-awan di atas dan tatkala diteguhkan-Nya segala mata air di lubuk.
829Tatkala ditentukan-Nya segala perhinggaan laut, supaya airnya jangan melalui hukum-Nya; tatkala ditetapkan-Nya segala bumi ini,
830tatkala itu adalah aku serta dengan Dia seperti anak pemeliharaan-Nya, dan pada tiap-tiap hari aku menjadi kesukaan-Nya dan aku bermain-main senantiasa di hadapan hadirat-Nya.
831Dan aku bermain dalam dunia di atas bumi-Nya dan kesukaanku telah ada dengan anak-anak Adam.
832Maka sekarangpun, hai anak-anakku, dengarlah kiranya akan daku, karena berbahagialah segala orang yang memeliharakan jalanku.
833Dengarlah akan pengajaran dan jadilah berbudi; janganlah tolak akan dia.
834Berbahagialah orang yang pada sehari-hari berjaga di pintu gerbangku dan yang menunggu pada jenang pintuku.
835Karena barangsiapa yang mendapat aku, ia itu mendapat selamat serta beroleh keridlaan dari pada Tuhan.
836Tetapi barangsiapa yang berdosa kepadaku, ia itu bengis akan jiwanya sendiri; segala orang yang benci akan daku, ia itu mengasihi maut.
91Bahwa Hikmat itu telah membangunkan rumahnya, dan dihiasinya dengan tujuh batang tiang yang terpahat.
92Telah disembelihkannya binatangnya yang tambun, dan dicampurnya air anggurnya, dan telah disediakannya mejanya.
93Telah disuruhkannya dayang-dayangnya pergi menjemput orang di atas tempat yang tinggi dalam negeri,
94katanya: Barangsiapa yang bodoh biarlah ia balik ke mari. Maka kepada tiap-tiap orang yang kurang akal budi adalah katanya demikian:
95Marilah kamu, makanlah dari pada rotiku dan minumlah dari pada air anggur yang telah kucampur!
96Tinggalkanlah segala kebodohan supaya kamu selamat, dan turutlah akan jalan akal budi.
97Barangsiapa yang menegurkan orang pengolok-olok, ia itu mendapat malu bagi dirinya sendiri, dan orang yang menggusar akan orang jahat itu mendapat cela bagi dirinya sendiri.
98Janganlah menegur akan orang pengolok-olok itu, supaya jangan dibencinya akan dikau, melainkan tegurkanlah orang yang berbudi, niscaya dikasihinya akan dikau kelak.
99Berilah nasihat akan orang yang berbudi, maka kelak akan bertambah akal budinya; ajarlah akan orang yang benar, maka makinlah bertambah kelak pengetahuannya.
910Bahwa takut akan Tuhan itulah permulaan hikmat dan pengetahuan orang suci itulah akal budi.
911Karena olehku juga segala harimu akan diperbanyakkan dan segala tahun umur hidupmu akan dipertambah-tambah bagimu.
912Jikalau engkau berbudi maka itu karena dirimu sendiri juga; jikalau engkau seorang pengolok-olok, maka engkau juga yang akan menanggungnya.
913Bahwa seorang perempuan bodoh itu risau dan dukana, satupun tiada diketahuinya.
914Maka iapun duduk pada pintu rumahnya dan kedudukannya adalah di tempat yang tinggi dalam negeri,
915akan memanggil segala orang yang lalu dari pada jalan itu dan yang berjalan pada jalan yang betul.
916Barangsiapa yang bodoh biarlah ia singgah ke sana, maka kepada orang yang kurang akal katanya:
917Bahwa air curian itu manis rasanya dan roti larangan itu sedap.
918Tetapi tiada diketahui orang akan hal bahwa di sanalah tempat orang mati dan segala jemputannya itu adalah dalam keleburan neraka.
101Bahwa inilah amsal Sulaiman. Adapun seorang anak yang bebudi, ia itu menyukakan hati bapanya, tetapi anak yang bodoh itu medukacitakan hati ibunya.
102Adapun harta benda yang jahat itu satupun tiada keuntungannya, tetapi kebenaran itu melepaskan dari pada kematian.
103Tiada diberi Tuhan bahwa nyawa orang benar itu kelaparan, tetapi harta orang jahat itu dibuangkan-Nya.
104Barangsiapa yang bekerja dengan tangan malas, ialah akan kepapaan kelak, tetapi tangan orang rajin itu menjadikan kaya.
105Adapun orang yang mengumpulkan hasil pada musim panas, ialah anak yang berbudi, tetapi orang yang tidur pada musim menuai, ialah anak yang memberi malu.
106Bahwa berkat adalah atas kepala orang yang benar, tetapi pergaduhan menudungi mulut orang jahat.
107Adapun peringatan akan orang yang benar itu berkatlah adanya, tetapi nama orang jahat itu kelak akan busuk.
108Barangsiapa yang berbudi hatinya, ia itu menerima pengajaran, tetapi orang yang gila perkataan mulutnya itu kelak akan binasa.
109Barangsiapa yang berjalan dengan tulus hatinya, ia itu berjalan dengan ketentuan, tetapi orang yang membengkang-bengkokkan jalannya itu kelak akan ketahuan.
1010Barangsiapa yang bermain-main mata itu kelak akan mendatangkan dukacita, dan orang yang gila perkataan mulutnya itu kelak akan binasa.
1011Bahwa mulut orang yang benar itu mata air yang hidup, tetapi pergaduhan adalah menudungi mulut orang jahat.
1012Adapun benci itu mengadakan perbantahan, tetapi pengasihan menutupi akan segala kesalahan.
1013Pada lidah orang yang berbudi itu didapati orang akan hikmat, tetapi rotan itu patut pada belakang orang yang tiada berakal.
1014Adapun orang yang berbudi itu menaruh pengetahuan, tetapi mulut orang bodoh itu hampir kepada kebinasaan.
1015Bahwa harta orang kaya itu baginya akan kubu yang teguh, dan kepapaan orang miskin itu baginya akan kebinasaan.
1016Bahwa upah pekerjaan orang yang benar itulah kehidupan, tetapi perolehan orang jahat itu bagi dosa jua adanya.
1017Adapun orang yang memeliharakan pengajaran, ia itu adalah pada jalan selamat, tetapi orang yang enggan akan teguran, ia itu menyesatkan.
1018Barangsiapa yang menyembunyikan dengki dengan mulut bohong dan yang memasyhurkan kabar busuk, ia itu bodoh dan jahat adanya.
1019Dalam kebanyakan perkataan tiada kurang salah, tetapi barangsiapa yang menahankan lidahnya, ia itu orang bijaksana.
1020Adapun lidah orang yang benar itu seperti perak yang suci, tetapi hati orang jahat sedikit jua gunanya.
1021Bahwa lidah orang yang benar itu dapat memeliharakan orang banyak, tetapi orang bodoh itu mati sebab kurang akal budinya.
1022Bahwa berkat Tuhan juga yang menjadikan kaya, dan tiada disertainya dengan kedukaan.
1023Berbuat jahat itu bagi orang bodoh seperti permainan juga adanya; demikianpun melakukan dirinya dengan bijaksana itu bagi orang yang berbudi.
1024Adapun perkara yang ditakuti oleh orang jahat itu, itu akan berlaku atasnya, tetapi kehendak orang yang benar itu akan diluluskan kelak.
1025Seperti puting beliung yang lalu dengan segeranya, demikianpun hal orang jahat, tetapi orang yang benar itu bagaikan alas rumah yang kekal.
1026Seperti cuka pada gigi dan seperti asap kepada mata, demikianlah orang malas kepada orang yang menyuruhkan dia.
1027Bahwa takut akan Tuhan itu melanjutkan umur, tetapi umur hidup orang jahat akan disingkatkan.
1028Bahwa harap orang yang benar itu kelak mendatangkan kesukaan, tetapi harap orang jahat itu akan diputuskan.
1029Bahwa jalan Tuhan itu kekuatan bagi orang-orang saleh, tetapi suatu kebinasaan bagi segala orang yang berbuat jahat.
1030Maka orang yang benar itu tiada bergerak sampai selama-lamanya, tetapi orang jahat tiada akan menduduki bumi.
1031Bahwa mulut orang yang benar itu berkelimpahan akal budi, tetapi lidah yang membinasakan itu akan dikerat.
1032Bahwa bibir orang yang benar itu suka akan perkara yang patut, tetapi mulut orang jahat itu suka akan perkara membinasakan.
111Bahwa neraca yang salah itu kebencian pada Tuhan, tetapi batu timbangan yang betul itulah kesukaannya.
112Apabila datang congkak, maka malupun datanglah kelak, tetapi dengan orang yang rendah hatinya adalah hikmat.
113Bahwa ikhlas orang yang benar itu memimpin akan dia, tetapi akal orang jahat itu membinasakan dia.
114Bahwa harta benda tiada berguna pada masa tulah, tetapi kebenaran itu melepaskan dari pada mati.
115Bahwa kebenaran orang saleh itu meratakan jalannya, tetapi orang jahat jatuh oleh kejahatannya sendiri.
116Bahwa kebenaran orang-orang saleh itu meluputkan mereka itu, tetapi orang nakal terkena oleh perangkapnya sendiri.
117Apabila matilah orang jahat, maka hilanglah pengharapannya, karena harap yang beralaskan sia-sia, niscaya itu putuslah kelak.
118Bahwa orang yang benar itu dilepaskan dari pada kesukaran, maka orang jahat masuk ke dalamnya akan gantinya.
119Dengan mulutnya juga orang munafik membinasakan, jikalau sahabatnya sekalipun, tetapi dengan pengetahuannya orang yang benar itu meluputkan dirinya.
1110Jikalau orang yang benar itu dipemuliakan, maka berkesukaanlah senegeri, dan apabila binasalah orang jahat, maka adalah tempik sorak.
1111Dengan berkat orang saleh negeripun diramaikan, tetapi oleh mulut orang jahat negeripun dirobohkan.
1112Barangsiapa yang mencelakan samanya manusia, ia itu tiada berbudi, tetapi orang yang bijaksana sangat berdiam dirinya.
1113Barangsiapa yang membawa mulut itu, ia itu membuka rahasia, tetapi orang yang setiawan hatinya itu melindungkan perkara itu.
1114Jikalau tiada bicara yang baik, maka binasalah sebangsa, tetapi dalam kebanyakan pembicara adalah selamatnya.
1115Barangsiapa yang telah menjadi pengaku akan orang dagang, adalah ia itu selalu dalam hal ketakutan; tetapi orang yang benci akan bertampar tangan itu senanglah ia.
1116Seorang bini yang sedap manis itu beroleh hormat, seperti seorang gagah berani beroleh harta.
1117Bahwa orang yang murah hati itu berbuat baik akan jiwanya, tetapi orang yang bengis itu menyusahkan dirinya sendiri.
1118Adapun orang jahat itu berbuat pekerjaan yang sia-sia, tetapi orang yang menyemaikan kebenaran itu akan mendapat pahala yang tertentu.
1119Adapun seperti kebenaran itu menuju kehidupan, demikianlah orang yang menuntut kejahatan itu bersegeralah ia kepada matinya.
1120Adapun orang yang bercabang hatinya, ia itu kebencian kepada Tuhan; tetapi orang yang benar jalannya itu kesukaannya.
1121Bahwa dari pada tangan datang kepada tangan, maka orang jahat tiada terlepas dari pada hukumannya; tetapi anak cucu orang yang benar itu juga akan luput.
1122Maka seperti cincin emas pada jungur babi, demikianlah adanya perempuan cantik yang melangkah bahasa.
1123Bahwa kehendak orang yang benar itu semata-mata baik, tetapi niat orang jahat itu percabulan jua.
1124Adalah orang yang menghambur, maka diperolehnya makin banyak; adalah orang yang menahankan hartanya, tetapi makin kepapaanlah ia.
1125Bahwa hati yang murah itu akan dikaruniai dengan banyak, dan barangsiapa yang mendirus, ia itu akan disirami dengan kelimpahan.
1126Barangsiapa yang menahankan beras, ia itu kelak akan kena kutuk orang banyak; tetapi berkat akan turun kelak atas kepala orang yang menjual berasnya.
1127Barangsiapa yang bangun pagi-pagi akan berbuat baik, ia itu menuntut keridlaan, tetapi orang yang menuntut jahat itu, jahatpun akan berlaku atasnya.
1128Barangsiapa yang harap pada kekayaannya, ia itu akan jatuh kelak, tetapi segala orang yang benar itu akan bertunas seperti pokok muda-muda.
1129Barangsiapa yang mengharukan isi rumahnya, ia itu kelak akan mempusakai angin, dan orang yang bodoh itu kelak akan menjadi hamba kepada orang yang berbudi.
1130Adapun buah-buah orang yang benar itulah dari pada pohon kehidupan dan barangsiapa yang mengambil hati orang, ia itulah orang berbudi adanya.
1131Bahwa sesungguhnya orang yang benar itu kelak dibalas dalam dunia ini, istimewa pula orang yang jahat dan yang berdosa.
121Barangsiapa yang suka akan pengajaran, ia itu suka akan pengetahuan, tetapi orang yang benci akan tegur, ia itu bodoh adanya.
122Orang yang baik itu beroleh keridlaan dari pada Tuhan, tetapi orang yang menaruh akal jahat itu dihukumkannya.
123Bahwa orang tiada ditetapkan dengan kejahatan, tetapi akar orang yang benar tiada tergerakkan.
124Seorang bini yang baik budi ia itu seolah-olah makota lakinya, tetapi bini yang mendatangkan malu, ia itu seperti bisa dalam tulang-tulangnya.
125Pikiran orang yang benar itulah betul, tetapi ikhtiar orang jahat itu penipu adanya.
126Perkataan orang jahat itu mengendap hendak menumpahkan darah orang, tetapi lidah orang benar itu dapat memeliharakan orang.
127Jikalau orang jahat ditumbang sehingga lenyaplah ia, maka tetaplah adanya rumah orang yang benar.
128Bahwa orang akan dikenangkan sebab budinya, tetapi orang yang degil hatinya itu akan dibenci.
129Orang yang sangka akan dirinya kecil, tetapi adalah hamba juga padanya, ia itu baik dari pada orang yang sangka akan dirinya besar, tetapi ia kekurangan makan.
1210Bahwa orang yang benar itu mengindahkan nyawan binatangnya, tetapi segala kemurahan orang jahat itu bengis adanya.
1211Barangsiapa yang mengusahakan tanahnya, ia itu akan dikenyangkan dengan makanan, tetapi orang yang menurut orang sia-sia, ia itu kurang akal.
1212Bahwa orang jahat itu menuju jaring orang jahat, tetapi akar orang yang benar makin lama makin banyak buahnya.
1213Bahwa orang jahat itu kena jerat oleh salah perkataannya, tetapi orang yang tiada bersalah itu akan keluar dari pada kesukaran.
1214Dari pada buah-buah mulut tiap-tiap orang dikenyangkan dengan kebaikan, seperti upah diberikan akan dia sebab pekerjaan tangannya.
1215Bahwa jalan orang bodoh itu betul kepada pemandangan matanya sendiri, tetapi orang yang menurur nasehat ia itu berbudi.
1216Bahwa amarah orang bodoh itu nyatalah pada sebentar juga, tetapi orang yang bijaksana itu, menudungi malu.
1217Barangsiapa yang kasih akan benar ia itu menyatakan hukum, tetapi seorang saksi dusta itu menyatakan tipu.
1218Adalah orang yang punya perkataan kurang ditimbang, seperti keris yang menikam tajamnya, tetapi lidah orang yang berbudi itu seumpama obat adanya.
1219Bahwa lidah yang berkata benar itu akan dikekalkan selama-lamanya, tetapi lidah pembohong itu tahan hanya sekejap mata jua.
1220Bahwa tipu adalah dalam hati orang yang berniat jahat, tetapi pada orang yang membicarakan perdamaian itu adalah maksud yang baik.
1221Bahwa tiada kejahatan berlaku atas orang yang benar, tetapi orang fasik itu mengandung sarat dengan kejahatan.
1222Bahwa lidah bercabang itu kebencian kepada Tuhan, tetapi orang yang berlaku dengan tulus hatinya itulah kesukaannya.
1223Seorang yang bijaksana itu menyembunyikan pengetahuannya, tetapi hati orang bodoh itu berseru-serukan kebodohan.
1224Bahwa tangan orang rajin akan memerintah, tetapi si pemalas itu akan membayar bunga.
1225Percintaan dalam hati orang itu menindih akan dia, tetapi perkataan yang baik dapat mempersenangkan hatinya.
1226Bahwa orang yang benar itu terlebih mulia adanya dari pada segala kawannya; maka orang jahat disesatkan oleh jalannya sendiri.
1227Bahwa seorang pemalas tiada akan menggoreng perburuannya, tetapi harta benda orang rajin itu amat limpah adanya.
1228Pada jalan kebenaran adalah selamat, dan jalan itulah yang tiada menuju kematian.
131Bahwa seorang anak yang berbudi itu menurut pengajaran bapanya, tetapi seorang angkara tiada suka mendengar tegur.
132Tiap-tiap orang akan makan barang yang baik dari pada buah mulutnya, tetapi nyawa orang khianat akan makan kekerasan.
133Barangsiapa yang menunggui lidahnya, ia itu memeliharakan nyawanya, tetapi orang yang membukakan bibirnya luas-luas itu kelak akan binasa.
134Bahwa hati si pemalas itu ingin, maka satupun tiada, tetapi hati orang rajin itu dikenyangkan baik-baik.
135Bahwa orang yang benar itu benci akan perkataan dusta, tetapi orang jahat membusukkan dan mempermalukan dirinya.
136Bahwa kebenaran itu memeliharakan orang yang jalannya betul, tetapi kejahatan menumbangkan orang yang berdosa.
137Adalah orang yang membuat dirinya kaya, maka satupun tiada padanya, dan adalah pula orang yang membuat dirinya miskin, maka padanya adalah banyak harta benda.
138Bahwa tebusan nyawa orang ia itu kekayaannya, tetapi orang miskin tiada mendengarkan nista.
139Bahwa terang orang benar akan bercahaya, tetapi pelita orang jahat kelak akan dipadamkan.
1310Dengan congkak diadakan orang tengkar belaka, tetapi hikmat adalah serta dengan orang yang mendapat ikhtiar yang baik.
1311Bahwa kekayaan yang diperoleh dengan sia-sia, itu kelak akan dihabiskan, tetapi orang yang mengumpulkan dengan lelah tangannya itu akan menambahkan dia.
1312Bahwa harap yang dipertangguhkan itu mempersakiti hati, tetapi apabila niat itu sampai, itulah pohon selamat.
1313Barangsiapa yang benci akan firman, ia itu kelak akan binasa, tetapi orang yang takut akan hukum itu, ia itu kelak mendapat pahalanya.
1314Bahwa pengajaran orang yang berbudi itulah mata air selamat, akan melepaskan orang dari pada jerat maut.
1315Akal budi yang baik itu mengadakan keridlaan, tetapi jalan orang durhaka itu sukar adanya.
1316Barangsiapa yang bijaksana, ia itu melakukan dirinya dengan berpengetahuan, tetapi orang bodoh menyatakan bodohnya.
1317Utusan yang jahat itu mendatangkan celaka, tetapi seorang pesuruhan yang setiawan itu seumpama obat adanya.
1318Kepapaan dan malu itulah bahagian orang yang menolak akan pengajaran, tetapi diberi hormat kelak akan orang yang mengindahkan tegur.
1319Kehendak yang sampai itu sedap kepada hati, tetapi undur dari pada jahat menjadi suatu perkara kebencian kepada yang bodoh.
1320Barangsiapa yang berjinak-jinakan dengan orang berbudi, iapun menjadi berbudi juga, tetapi taulan orang bodoh itu kelak akan binasa.
1321Bahwa jahat itu mengejar akan orang yang berdosa, tetapi kepada orang yang benar dibalas kebajikan kelak.
1322Orang yang baik itu akan meninggalkan pusaka kepada anak cucu cicitnya, tetapi harta benda orang yang berdosa itu telah tertaruh bagi orang yang benar.
1323Dari pada perusahaan ladang orang miskin keluarlah banyak rezeki, tetapi suatu kekayaan boleh dihabiskan oleh kurang hemat-hemat.
1324Barangsiapa yang menahankan rotan, ia itu benci akan anaknya, tetapi orang yang mengasihi akan anaknya itu mengajari dia pada masa mudanya.
1325Bahwa orang yang benar itu makan sampai kenyang-kenyang, tetapi orang jahat akan kekurangan kelak sehingga hampa perutnya.
141Bahwa seorang perempuan yang berbudi itu membangunkan rumahnya, tetapi seorang perempuan yang bodoh membongkar dia dengan kedua belah tangannya.
142Barangsiapa yang takut akan Tuhan, ia itu berjalan dengan tulus hatinya, tetapi orang yang menurut jalan yang bengkang-bengkok, ia itu mencelakan Dia.
143Bahwa dalam mulut orang bodoh adalah cemeti congkak, tetapi lidah orang yang berbudi itu memeliharakan dia.
144Barang di mana tiada lembu, di sanapun bersihlah kandang, tetapi oleh kuat lembu bertambah-tambahlah hasil.
145Barangsiapa yang tiada suka akan dusta, ia itulah saksi yang benar, tetapi orang yang bernafas bohong itulah saksi dusta adanya.
146Bahwa orang pengolok-olok itu mencari hikmat pada tempat yang tiada ia, tetapi pengetahuan itu menjadi mudah kepada orang yang budiman.
147Pergilah engkau, pandanglah akan muka orang bodoh, maka tiada engkau mendapati padanya bibir yang berpengetahuan.
148Adapun hikmat orang yang berbudi itu, ia itu diketahuinya jalannya sendiri, tetapi bebalnya orang bodoh itu penipu adanya.
149Bahwa orang bodoh kelak mencahari dalih-dalih akan salahnya, tetapi antara orang benar adalah pengasihan.
1410Hati orang juga yang amat mengetahui kedukaannya sendiri dan orang lainpun tiada dapat merasai kesedapan sukacitanya.
1411Bahwa rumah orang jahat akan dibinasakan kelak, tetapi kemah orang saleh akan berbunga-bunga.
1412Adalah jalan yang disangka orang betul adanya, tetapi akhirnya kelak menjadi jalan kepada maut.
1413Lagi dalam tertawapun hati akan merasai sakit, dan akhirnya kesukaan itu kedukaan juga.
1414Barangsiapa yang degil hatinya itu mengenyangkan dirinya dengan menurut kehendaknya sendiri, tetapi seorang yang baik itu mengenyangkan dirinya dengan berbuat perkara yang wajib atasnya.
1415Bahwa orang bodoh percaya segala perkataan, tetapi orang bijaksana mencamkan jalannya baik-baik.
1416Seorang yang berbudi itu takut dan undur dari pada jahat, tetapi orang bodoh berbuat dosa berlapis-lapis, maka senanglah juga hatinya.
1417Barangsiapa yang segera akan marah, ia itu kelak berbuat perkara yang bodoh, dan orang yang jahat niatnya itu akan dibenci.
1418Bahwa kebodohan menjadi pusaka orang yang bebal, tetapi pengetahuan itulah makota orang yang berbudi.
1419Bahwa orang jahat akan menundukkan dirinya di hadapan orang yang baik, dan orang fasik itu di hadapan pintu orang yang benar.
1420Barangsiapa yang menjadi miskin, ia itu dibenci jikalau oleh sahabatnya sekalipun, tetapi banyaklah segala sahabat orang kaya.
1421Barangsiapa yang mencelakan kawannya, ia itu berbuat dosa besar, tetapi yang tetap kasihnya akan dia dalam hal kerendahannya, ia itu beroleh berkat selamat.
1422Bahwa orang yang berniat jahat, ia itu mengembara seorang-orangnya, tetapi kasih dan percaya adalah bagi orang yang berbuat baik.
1423Dengan usaha yang tiada tahu malas sampailah orang kepada perkara yang besar-besar, tetapi kemegahan yang sia-sia itu satupun tiada gunanya.
1424Akan orang yang berbudi maka kekayaan juga menjadi makotanya, tetapi orang bodoh makin tinggi makin gila.
1425Saksi yang benar memeliharakan nyawa, tetapi saksi yang dusta itu membinasakan dia.
1426Bahwa takut akan Tuhan itulah umpama suatu kubu yang teguh, maka Iapun suatu perlindungan bagi segala orang yang lari kepadanya.
1427Maka takut akan Tuhan itulah pancaran selamat, yaitu jauh dari pada jerat maut.
1428Dalam kebanyakan orang isi negeri adalah kemuliaan raja, tetapi dalam kekurangan orang isi negeri adalah kebinasaan raja.
1429Orang yang panjang sabar hatinya itu besarlah akal budinya, tetapi orang yang segera menurut nafsunya itu membesarkan perkara yang bodoh-bodoh.
1430Bahwa angan-angan yang baik itu menyehatkan tubuh, tetapi dengki itu membusukkan tulang-tulang.
1431Barangsiapa yang menganiayakan orang miskin, ia itu mencela akan Tuhan, yang telah menjadikan dia, tetapi orang yang mangsihankan dia, ia itu menghormat akan Tuhan.
1432Bahwa orang jahat dikejar oleh kejahatannya sendiri, tetapi orang yang benar itu haraplah jikalau pada masa matinya sekalipun.
1433Bahwa hikmat duduk dalam hati orang yang budiman, tetapi barang yang dalam hati orang bodoh itu kelak akan nyata.
1434Bahwa kebenaran itu memuliakan satu kaum, tetapi dosa itu suatu kecelaan bagi segala bangsa.
1435Bahwa keridlaan raja adalah akan hambanya yang berbudi, tetapi murkanya atas orang yang mendatangkan malu.
151Bahwa sahut yang lembut itu memadamkan amarah yang bernyala-nyala, tetapi perkataan yang tajam menggalakkan amarah.
152Bahwa lidah orang yang berbudi itu menyedapkan pengetahuan, tetapi mulut orang bodoh memancarkan perkara bodoh dengan limpahnya.
153Mata Tuhan adalah atas segala tempat sambil memandang akan orang jahat dan akan orang baik.
154Bahwa obat dari pada lidah itulah pohon selamat, tetapi jikalau bercabang lidah maka jadi rusaklah nyawa.
155Seorang bodoh benci akan pengajaran bapanya, tetapi orang yang mengindahkan tegur itu menunjukkan dirinya bijaksana.
156Dalam rumah orang yang benar adalah mata benda yang besar, tetapi dalam hasil orang jahat adalah buih yang mengacau.
157Bahwa mulut orang yang berbudi itu menghamburkan pengetahuan, tetapi hati orang bodoh bukannya demikian.
158Persembahan orang jahat menjadi kebencian kepada Tuhan, tetapi doa orang yang tulus hatinya menjadi kesukaannya.
159Maka jalan orang jahatpun kebencian kepada Tuhan, tetapi Tuhan mengasihi akan orang yang menuntut kebenaran.
1510Tegur menjadi suatu kesakitan kepada orang yang meninggalkan jalan, tetapi orang yang benci akan pengajaran itu matilah kelak.
1511Neraka dan tempat kebinasaan adalah nyata di hadapan Tuhan, istimewa pula hati segala anak Adam.
1512Bahwa orang pengolok-olok tiada suka kalau orang menegurkan dia; dijauhkannya dirinya dari pada orang yang berbudi.
1513Hati yang bersukacita memaniskan muka, tetapi percintaan dalam hati menindihkan nyawa.
1514Hati orang yang berakal mencahari pengetahuan, tetapi mulut orang bodoh diisi dengan kebodohan.
1515Bagi orang yang berdukacita jahatlah harinya, tetapi hati yang bersukacita itu seperti perjamuan senantiasa.
1516Sedikit harta yang disertakan takut akan Tuhan itu terlebih baik dari pada mata benda yang besar di sertakan percintaan.
1517Makanan sayur-sayur belaka, tetapi disertakan kasih, itu terlebih baik dari pada lembu tambun yang disertakan dengki.
1518Orang yang lekas marah itu membangkitkan perbantahan, tetapi panjang sabar memadamkan perbantahan.
1519Bahwa jalan orang pemalas itu seperti pagar duri, tetapi jalan orang benar itu rata adanya.
1520Anak yang berbudi menyukakan hati bapanya, tetapi seorang ahmak menghinakan ibunya.
1521Perkara yang bodoh menjadi kesukaan orang gila, tetapi orang yang berakal betul itu menurut jalan yang rata.
1522Bahwa maksudpun batallah dengan tiada bicara, tetapi sampailah ia dengan kelimpahan bicara yang baik.
1523Bahwa jawab mulut menyebabkan kesukaan; baik sekali sepatah kata yang dikatakan pada masa yang patut.
1524Maka orang yang berbudi itu memilih jalan selamat yang menuju ke atas, dan dijauhkannya dirinya dari pada jalan yang turun ke neraka.
1525Bahwa rumah orang congkak kelak akan dibongkar oleh Tuhan, tetapi perhinggaan tanah perempuan janda ditetapkannya.
1526Bahwa dalih-dalih orang jahat itu kebencian kepada Tuhan, tetapi perkataan dari pada kasih itulah bagi-Nya suatu persembahan yang suci.
1527Barangsiapa yang gelojoh akan laba yang keji itu membongkar rumahnya sendiri, tetapi orang yang benci akan pemberian itu selamatlah ia kelak.
1528Bahwa hati orang benar itu timbang-menimbang dahulu dari pada menyahut, tetapi dari dalam mulut orang fasik terbitlah kejahatan belaka.
1529Bahwa jauhlah Tuhan dari pada segala orang jahat, tetapi permintaan doa orang benar diluluskannya.
1530Bahwa terang mata menyukakan hati, dan kabar yang baik mengadakan sumsum dalam tulang.
1531Barangsiapa yang memberi telinga akan tegur selamat, ia itu boleh bermalam di antara orang yang berbudi.
1532Barangsiapa yang menolak pengajaran, ia itu benci akan nyawanya, tetapi orang yang mendengar akan tegur, ia itu beroleh akal budi.
1533Bahwa takut akan Tuhan itulah pengajaran hikmat; maka rendah hati itu dahulu dari pada hormat.
161Bahwa manusia adalah beberapa niat hatinya, tetapi jawab lidah itu dari pada Tuhan juga datangnya.
162Segala jalan orang tampaklah benar kepada pemandangannya sendiri, tetapi Tuhan juga menimbangkan segala perasaan hati.
163Pulangkanlah segala perbuatanmu kepada Tuhan, maka niatmu akan sampai.
164Bahwa Tuhan telah menjadikan segala sesuatu bagi dirinya, jikalau orang jahat sekalipun bagi hari celaka.
165Barangsiapa yang sombong hatinya, ia itu kebencian kepada Tuhan; turun-temurun tiada ia terlepas dari pada penghukuman.
166Oleh kemurahan dan kebenaran maka kesalahan dihapuskan; maka oleh takut akan Tuhan undurlah orang dari pada jahat.
167Jikalau jalan barang seorang memperkenankan Tuhan, maka segala seterunyapun kelak diperdamaikan oleh Tuhan dengan dia.
168Perolehan sedikit tetapi dengan kebenaran itu terlebih baik dari pada banyak hasil yang dengan tiada patut.
169Bahwa hati manusia memikirkan jalannya, tetapi Tuhan yang menentukan segala langkahnya.
1610Bahwa dalam mulut raja adalah keputusan segala perselisihan; maka iapun akan tiada salah dalam hukum.
1611Bahwa neraca dan daun neraca yang betul itu Tuhan punya, dan segala batu timbangan dalam pundi-pundi itupun perbuatannya.
1612Hendaklah jadi suatu kebencian kepada raja membuat jahat, karena takhtanya ditetapkan dengan kebenaran.
1613Bahwa lidah yang benar itulah kesukaan raja, dan dikasihinya akan orang yang mengatakan perkara yang betul-betul.
1614Bahwa kehangatan murka raja itu seperti malak-almaut; maka sebab itu orang yang berbudi akan memadamkan dia.
1615Dalam cahaya wajah raja adalah selamat, dan keridlaannya laksana awan pada musim hujan akhir.
1616Alangkah baiknya mendapat hikmat dari pada mendapat emas, dan baiknya mendapat akal dari pada memilih perak.
1617Adapun jalan raya orang saleh itu, ia itu menjauhkan dirinya dari pada jahat, dan barangsiapa yang memperhatikan jalannya, ia itu memeliharakan nyawanya.
1618Congkak itu dahulu dari pada kebinasaan, dan kebesaran hati dahulu dari pada jatuh.
1619Terlebih baik orang yang menaruh hati rendah dengan orang yang lembut hatinya, dari pada membahagi-bahagi rampasan dengan orang congkak.
1620Barangsiapa yang memperhatikan firman itu dengan akal budinya, ia itu akan mendapat kebajikan kelak, dan orang yang harap pada Tuhan itu beroleh berkat selamat.
1621Orang yang berbudi hatinya itu akan digelar bijaksana, dan manislah lidah barangsiapa yang meramaikan pengetahuan yang berguna.
1622Bahwa pengetahuan itu menjadi suatu mata air selamat kepada orang yang mempunyai dia; tetapi pengajaran orang bodoh ia itu kebodohan juga.
1623Bahwa hati orang yang berpengetahuan itu menjadikan petah lidahnya, serta menambahkan pengajaran kepada bibirnya.
1624Perkataan yang manis-manis itu seperti air madu adanya, ia itu sedap kepada hati dan obat kepada tulang-tulang.
1625Adalah jalan yang disangka orang betul adanya, tetapi akhirnya kelak menjadi jalan maut.
1626Bahwa hajat orang bekerja itu juga membantu akan dia dalam kelelahannya, karena beratlah tanggungan yang diletakkan oleh mulut adanya.
1627Barangsiapa yang mengupayakan jahat, ia itu fasik adanya, dan pada bibirnya adalah bisa sengat kalajengking.
1628Barangsiapa yang mengadakan perbantahan, ia itulah orang celaka, dan orang yang berbisik-bisik itu menceraikan sahabat yang terbaik.
1629Barangsiapa yang membujuk akan sahabatnya serta membawa akan dia kepada jalan yang jahat, ia itu pembunuh juga adanya.
1630Barangsiapa yang mengejamkan matanya, ia itu berniat kesalahan, dan orang yang menggigit-gigit bibirnya, ia itu hendak melakukan jahat.
1631Bahwa rambut putih itu suatu makota yang mulia, jikalau didapati akan dia pada jalan kebajikan.
1632Barangsiapa yang menahani nafsunya itu lebih besar dari pada seorang hulubalang, dan orang yang memerintahkan hatinya sendiri itu lebih besar dari pada orang yang mengalahkan sebuah negeri.
1633Bahwa undi-undi itu dibuang dalam ribaan, tetapi segala perintahnya dari pada Tuhan juga adanya.
171Bahwa sesuap nasi yang kering, asal disertai kesenangan hati, itu terlebih baik dari pada rumah penuh dengan binatang sembelihan yang tambun-tambun, tetapi disertai perbantahan.
172Seorang hamba yang berbudi itu akan memerintahkan kelak anak yang mendatangkan malu, dan iapun akan beroleh bahagian pusaka di antara segala saudara-saudara.
173Bahwa kui adalah bagi perak dan dapurpun bagi emas, tetapi Tuhan yang menguji akan segala hati.
174Orang yang hendak berbuat jahat itu mengindahkan mulut yang salah, dan seorang pembohong mencenderungkan telinganya kepada lidah bercabang.
175Barangsiapa yang mengolok-olok akan orang miskin, ia itu mencela akan Khaliknya, maka orang yang suka akan celaka orang lain, ia itu tiada akan terlepas dari pada hukum.
176Bahwa anak cucu cicit menjadi makota orang tua-tua, maka kemuliaan anak-anak ia itulah bapa-bapanya.
177Tiada patut sekali-kali seorang peloba menjanji perkara besar-besar, istimewa pula jikalau seorang bangsawan tiada menyampaikan janjinya.
178Bahwa hadiah itu laksana permata yang indah-indah kepada orang yang empunya dia, bagaimana di balik-balikkannya, maka bercahaya juga rupanya.
179Orang yang menudungkan salah itu menuntut kasih, tetapi yang membongkar-bangkir perkara, ia itu menjauhkan dari padanya jikalau sahabatnya yang terbaik sekalipun.
1710Sekali punya tegur itu lebih masuk ke dalam hati orang yang berbudi dari pada palu seratus sebat ke dalam orang bodoh.
1711Barangsiapa yang hendak mendurhaka, ia itu menuntut jahat belaka, maka sebab itu pesuruhan bengis kelak disuruhkan kepadanya.
1712Baiklah bertemu dengan beruang betina yang kecurian anak-anaknya dari pada bertemu dengan orang bodoh dalam kebodohannya.
1713Barangsiapa yang membalas baik dengan jahat, maka jahatpun tiada akan bercerai dari pada rumahnya.
1714Permulaan perkelahian itu seumpama air tiris, sebab itu tinggalkanlah akan perbantahan dahulu dari pada ia menjadi air bah yang bergelora.
1715Barangsiapa yang membenarkan orang jahat dan yang menyalahkan orang benar, keduanya itu kebencian bagi Tuhan.
1716Betapa uang pembelian itu pada tangan orang bodoh? Hendak ia membeli kepandaian tiada dengan akal budi!
1717Barangsiapa yang menaruh kasih pada sediakala, ia itulah seorang sahabat; maka seorang saudara menjadi bagi hal kesukaran.
1718Barangsiapa yang suka berjanji dengan bertampar tangan dan menjadi pengaku kepada samanya manusia, ia itu kurang akal adanya.
1719Barangsiapa yang suka akan perbantahan, iapun suka akan dosa, dan barangsiapa yang meninggikan pintunya, ia itu mencahari kebinasaan.
1720Barangsiapa yang terbalik hatinya itu tiada akan mendapat kebajikan, dan orang yang bercabang lidah itu akan terperosok ke dalam celaka.
1721Orang yang telah memperanakkan seorang bodoh, ia itu akan mendapat susah, maka bapanya seorang bodoh tiada akan bersukacita.
1722Hati yang bersukacita itu akan membaiki obat, tetapi hati yang berdukacita itu mengeringkan tulang.
1723Bahwa orang fasik mengambil hadiah dari dalam ribaan akan memutar-balikkan segala jalan hukum.
1724Bahwa hikmat adalah di hadapan mata orang yang berbudi, tetapi mata orang bodoh sampailah kepada tepi bumi.
1725Seorang anak bodoh menjadi kedukaan kepada bapanya, dan kepahitan kepada ibunya, yang telah memperanakkan dia.
1726Adapun mendendai seorang yang tiada bersalah itu jahatnya sama dengan menyesah seorang yang benar karena sebab kebajikannya.
1727Barangsiapa yang berpengetahuan itu menahani perkataannya, dan orang yang berakal ia itu mahal budinya.
1728Jikalau seorang bodoh sekalipun, selama ia diam, maka dibilang orang akan dia seorang yang berbudi, dan selama terkatuplah mulutnya dibilangnya akan dia seorang yang berakal adanya.
181Barangsiapa yang berasing dirinya itu menurut kehendaknya sendiri dan iapun melawan segala akal budi.
182Bahwa orang bodoh tiada suka akan akal budi, melainkan akan membuka segala rahasia hatinya.
183Barang di mana masuklah dosa, di sanapun masuklah kehinaan, karena arang di muka itu selalu disertakan malu.
184Perkataan beberapa orang adalah seperti air yang dalam-dalam, tetapi mata air hikmat itu memancarkan anak sungai yang jernih.
185Adapun menilik muka orang yang bersalah, jahatnya sama dengan menjatuhkan orang benar dalam hukum.
186Bahwa lidah orang bodoh memasukkan dia ke dalam perselisihan, dan mulutnyapun berteriak-teriak minta ditampar.
187Bahwa mulut orang bodoh membawa dia kepada kebinasaan, dan lidahnyapun menjadi jerat akan nyawanya.
188Bahwa perkataan orang pengumpat itu laksana suap yang sedap-sedap, maka turunlah itu ke dalam hati dengan manis-manisnya.
189Maka orang yang malas pada pekerjaannya itu saudaralah ia kepada orang pemboros.
1810Nama Tuhan itu laksana bangun-bangun yang teguh, bahwa orang yang benar itu lari ke sana, dan iapun dimasukkan ke dalam tempat perlindungan yang tinggi.
1811Bahwa pada sangka orang kaya harta bendanya baginya akan kota benteng dan akan pagar tembok yang tinggi.
1812Dahulu dari pada binasa orang membesarkan dirinya dalam hatinya, tetapi rendah hati adalah dahulu dari pada hormat.
1813Menyahut dahulu dari pada mendengar betul, itulah kurang ajar dan mendatangkan malu.
1814Bahwa keberanian membantu orang dalam menanggung sengsara, tetapi hati yang murung siapa gerangan dapat menghiburkan dia?
1815Bahwa hati orang yang berakal itu menuntut pengetahuan dan telinga orang yang berbudi itu mencahari pengetahuan.
1816Bahwa hadiah seorang memberi tempat akan dia serta membawa akan dia ke hadapan orang besar-besar.
1817Orang yang pertama-tama dalam acaranya sendiri, tampaklah juga benar, tetapi kemudian datanglah kawannya menyelidik akan dia.
1818Bahwa buang undi itu memutuskan perselisihan serta menceraikan orang yang berkuasa.
1819Bahwa peri mengalahkan kota benteng dan memperhentikan perkelahian itu lebih payah dari pada membukakan kancing pintu maligai.
1820Bahwa buah-buah mulut tiap-tiap orang akan mengenyangkan perutnya, dan hasil lidahnyapun akan memadamkan dia.
1821Mati dan hidup adalah dalam kuasa lidah, dan barangsiapa yang suka akan dia itu kelak akan makan buah-buahnya.
1822Barangsiapa yang telah mendapat bini, ia itu mendapat benda yang baik dan iapun beroleh keridlaan dari pada Tuhan.
1823Bahwa orang miskin berkata dengan memohon-mohon, tetapi orang kaya menyahut dengan kasar.
1824Orang yang bersahabat dengan sebarang orang, ia itu mengadakan suah akan dirinya, tetapi sahabat yang betul itu lebih bersangkut paut dari pada seorang saudara.
191Orang miskin yang melakukan dirinya dengan tulus hati itu terlebih baik dari pada orang yang bercabang lidah, jikalau kaya sekalipun.
192Amarah dengan tiada budi itu tak baik, dan orang yang berjalan terlalu pantas itu lekas jatuh.
193Apabila orang masuk ke dalam celaka oleh sebab kebodohannya sendiri, maka hatinya bersungut-sungut akan luput.
194Bahwa kekayaan memperbanyakkan sahabat, tetapi orang miskin ditinggalkan oleh sahabat yang ada padanya.
195Seorang saksi dusta tiada akan terlepas dari pada hukum dan seorang yang bernafas bohong itupun tiada akan luput.
196Banyaklah orang yang memuji-muji akan orang bangsawan, dan masing-masing orang hendak bersahabat dengan orang yang memberikan anugerah.
197Bahwa seorang miskin dibenci jikalau oleh saudara-saudaranya sekalipun, istimewa pula segala sahabatnya akan menjauhkan dirinya dari padanya. Maka ia mengejar akan mereka itu dengan katanya, tetapi tiada diindahkannya.
198Barangsiapa yang membeli akal budi itu mengasihi akan jiwanya, dan orang yang membekalkan pengetahuan itu mendapat barang yang terutama.
199Seorang saksi dusta tiada akan terlepas dari pada hukum dan seorang yang bernafas bohong itu akan binasa kelak.
1910Bahwa lezat kemuliaan tiada berpatutan dengan orang bodoh yang kaya, demikianpun tiada patut seorang hamba memerintahkan raja.
1911Adapun perhiasan orang alim ia itu panjang sabar, dan mengampuni salah ia itulah makotanya.
1912Bahwa murka raja itu seperti singa yang mengaum-aum, dan keridlaannyapun seperti embun yang turun kepada pokok muda-muda.
1913Bahwa seorang anak jahat itu seperti suatu telaga kesukaran bagi ibu bapanya dan bini yang bantahanpun seperti bocoran yang bertitik-titik selalu.
1914Rumah dan harta benda itulah pusaka orang tua-tua, tetapi seorang bini yang berakal budi itulah karunia Tuhan.
1915Bahwa malas itu mendatangkan tidur lelap, dan seorang yang lalai merasai lapar kelak.
1916Barangsiapa yang memperhatikan hukum, ia itu memeliharakan nyawanya, tetapi orang yang mengalpakan jalannya itu matilah kelak.
1917Barangsiapa yang mengasihani orang miskin, ia itu memberi pinjam kepada Tuhan, maka Tuhanpun akan membalas kebajikannya.
1918Ajarilah anakmu, maka boleh engkau lagi menaruh harap; masakan engkau menghendaki matinya.
1919Orang yang pemarah besar itu kelak merasai siksa, jikalau kiranya engkau membiarkan dia, niscaya engkau menambahi jahatnya.
1920Dengarlah akan nasihat dan terimalah akan pengajaran, supaya pada akhirnya engkau boleh menjadi orang berbudi.
1921Banyaklah niat dalam hati orang, tetapi tak dapat tiada hanya takdir Tuhan juga akan jadi.
1922Bahwa kehendak orang kecil itulah kebajikannya; maka lebih baik orang yang miskin dari pada orang kaya yang tiada menaruh hati murah.
1923Bahwa takut akan Tuhan itu mendatangkan selamat, demikianlah orang berbaring tidur dengan kenyang dan tiada ia kena barang sesuatu jahat.
1924Bahwa si pemalas itu membiarkan tangannya pada pinggan, maka tiada diangkatnya akan dia ke mulutnya pula.
1925Jikalau dipalu akan orang pengolok-olok maka orang bodoh akan bijak kelak, jikalau ditegur akan orang yang berakal, maka dinyatakannya pengetahuan kelak.
1926Orang yang memboroskan harta bapanya atau yang menghalaukan ibunya, ia itu seorang anak yang mendatangkan malu dan yang mengadakan kecelaan.
1927Hai anakku, jikalau engkau berhenti dari pada mendengar akan pengajaran, maka sesatlah engkau kelak dari pada jalan pengetahuan.
1928Seorang fasik yang bersaksi, ia itu menghinakan hukum, dan mulut orang jahat itu menelan kejahatan.
1929Bahwa hukum siksa adalah tersedia bagi orang pengolok-olok dan palupun bagi belakang orang jahil.
201Bahwa air anggur itu laksana pengolok-olok dan minuman yang pedas itu pengusik adanya; barangsiapa yang sesat dalamnya, ia itu tiada berakal.
202Bahwa murka raja itu seperti pengaum-aum singa, barangsiapa yang menerbitkan dia, ia itu mempermainkan nyawanya sendiri.
203Bahwa kepujianlah bagi orang, jika berhenti dari pada perbantahan, tetapi bodohlah orang yang memasukkan dirinya kepadanya.
204Bahwa orang pemalas tiada mau membajak sebab takut akan sejuk, maka sebab itu ia akan minta sedekah pada musim menuai, satupun tiada dapat.
205Jikalau niat dalam hati orang bagaikan air yang dalam-dalam sekalipun, maka orang yang berakal budi itu dapat mengeluarkan dia.
206Berapa banyak orang sekalipun, maka masing-masingnya memuji kebajikannya sendiri, tetapi seorang yang setiawan betul, siapa gerangan boleh mendapat dia?
207Orang yang benar itu melakukan dirinya dengan tulus hatinya; berbahagialah kiranya segala anak-anaknya kemudian kelak.
208Seorang raja yang duduk di atas kursi pengadilan itu membuangkanlah segala jahat hanya dengan matanya jua.
209Siapa gerangan boleh berkata demikian: Aku sudah menyucikan hatiku, dan sucilah aku dari pada dosa?
2010Bahwa dua macam batu timbangan dan dua macam takaran, keduanya itu sama kebencian kepada Tuhan.
2011Jikalau budak sekalipun, maka suka ia berpura-pura dalam perbuatannya, seolah-olah semuanya betul dan benar barang yang diperbuatnya itu.
2012Telinga yang mendengar dan mata yang melihat, keduanya itu telah dijadikan oleh Tuhan.
2013Janganlah suka tidur, asal jangan engkau kepapaanlah kelak, melainkan celikkanlah matamu, supaya kenyanglah engkau dengan makanan.
2014Tak baik, tak baik! kata orang yang empunya, tetapi setelah sudah hilang, maka dipujinya dengan tiada perhinggaan.
2015Adalah emas dan beberapa banyak manikam, tetapi mulut yang berpengetahuan itu indah-indah seperti permata intan.
2016Jikalau orang telah menjadi pengaku orang dagang, maka ambillah jubahnya, gadaikanlah karena orang keluaran.
2017Kendatilah roti tipu daya itu manis rasanya, kemudian kelak mulut dipenuhi dengan batu kelikir.
2018Segala maksud disampaikan dengan bicara, maka sebab itu lakukanlah perang dengan memakai budi bicara.
2019Barangsiapa yang berjalan ke sana ke mari dengan membawa mulut, ia itu membukakan rahasia; maka sebab itu janganlah engkau berjinak-jinakan dengan orang yang tiada dapat mengatupkan mulutnya.
2020Barangsiapa yang mengutuki bapanya atau ibunya, maka suluhnya akan terpadam kelak, sehingga menjadi gelap gulita.
2021Jikalau pusaka pada mulanya disegerakan, maka pada akhirnya tiada ia itu keberkatan.
2022Janganlah katamu: Aku hendak membalas jahat! melainkan nantilah akan Tuhan, maka Iapun akan membenarkan halmu.
2023Dua macam batu timbangan menjadi suatu kebencian kepada Tuhan dan neraca penipu itu sangat jahat.
2024Bahwa segala langkah orang dari pada Tuhan juga asalnya, maka bagaimana gerangan orang dapat mengerti jalannya sendiri?
2025Bahwa menjadi jeratlah kepada orang, kalau menelan barang yang suci, dan setelah sudah bernazar kemudian bertanya pula.
2026Seorang raja yang berbudi itu menampi orang-orang yang jahat dan menjalankan jantera pengirikan dari atasnya.
2027Bahwa nyawa manusia seperti pelita Tuhan, yang menyelidik segala rahasia yang di dalam dadanya.
2028Kemurahan dan kebenaran memeliharakan raja, maka dengan kebajikan ditetapkannya takhtanya.
2029Makota orang muda itulah kuatnya, dan rambut putih menjadi kemuliaan orang tua.
2030Bilur rotan menjadi penyuci orang jahat, dan lagi palu yang masuk sampai ke dalam tulangnya.
211Bahwa hati raja adalah dalam tangan Tuhan seperti air sungai, dialirkan-Nya barang ke mana dikehendaki-Nya.
212Segala jalan orang tampaklah betul kepada pemandangannya sendiri, tetapi ditimbang Tuhan akan segala hati adanya.
213Akan melakukan keadilan dan hukum itu disuka Tuhan terlebih dari pada akan korban.
214Mata angkuh dan hati congkak dan cahaya orang jahat itu dosa adanya.
215Bahwa hemat-hemat orang rajin menjadikan kelimpahan, tetapi orang yang gopoh-gopoh itu mengadakan hanya sedikit jua.
216Barangsiapa yang hendak mengumpulkan harta dengan lidah penipu, ia itu seperti uap yang dikejar oleh orang yang menuju maut.
217Kerusakan orang jahat akan makan terus ke dalamnya, sebab engganlah mereka itu akan berbuat benar.
218Bagi orang yang menanggung berat adalah segala jalan berlekak-lekuk dan bengkang-bengkok, tetapi bagi orang yang tiada kena tanggungan, ringanlah juga segala pekerjaannya.
219Terlebih baik duduk di penjuru sotoh rumah dari pada duduk serumah dengan bini yang bantahan.
2110Jikalau hati orang fasik menghendaki jahat, maka tiada disayangnya jikalau akan sahabatnya sekalipun.
2111Jikalau pengolok-olok disiksa, maka orang bodoh menjadi berbudi, dan jikalau orang berbudi diajarkan, maka iapun mendapat pengetahuan.
2112Bahwa orang yang benar mencamkan baik-baik hal rumah orang jahat, bila dijatuhkannya dirinya ke dalam kebinasaan.
2113Barangsiapa yang menyumbat telinganya akan tangis orang miskin, maka iapun kelak akan berteriak, tetapi tiada yang mendengar akan suaranya.
2114Dengan persembahan yang sembunyi orang memadamkan murka, dan dengan hadiah orang memperhentikan kehangatan amarah dalam dada.
2115Berbuat benar itulah kesukaan orang yang benar, tetapi itu suatu ketakutan bagi orang yang jahat adanya.
2116Orang yang melarat dari pada jalan akal budi itu kelak turun ke dalam alam barzakh.
2117Orang yang suka menjamu-jamu, ia itu menjadi miskin, dan orang yang suka akan air anggur dan minyak-minyak, ia itu tiada boleh menjadi kaya.
2118Orang fasik menjadi tebusan bagi orang yang benar, dan orang khianat bagi orang yang tulus hatinya.
2119Terlebih baik orang duduk di padang tekukur dari pada duduk serumah dengan bini yang bantahan dan pemarah.
2120Jikalau dalam rumah orang yang berbudi adalah harta benda yang indah-indah dan minyak sekalipun, maka seorang bodoh juga memboroskan dia.
2121Barangsiapa yang menuntut kebenaran dan kemurahan, ia itu kelak akan mendapat selamat dan keridlaan dan hormat.
2122Orang yang berbudi itu memanjat kota benteng orang yang gagah, serta diempaskannya ke bawah kubunya yang tiada teralahkan.
2123Barangsiapa yang memeliharakan mulutnya dan lidahnya, ia itu melepaskan dirinya dari pada beberapa kesusahan.
2124Siapa gerangan orang congkak dan sombong yang kelakuannya jemawa begitu? Ia itulah pengolok-olok namanya.
2125Bahwa keinginan orang pemalas menyebabkan matinya kelak, yaitu makin ditahaninya tangannya dari pada pekerjaan.
2126Orang gelojoh itu ingin pada sepanjang hari, tetapi orang yang benar itu suka memberi dan tiada disayangkannya hartanya.
2127Persembahan orang jahat itu suatu kebencian adanya, istimewa pula jikalau dibawanya dengan niat yang jahat.
2128Saksi dusta kelak akan binasa, apabila orang yang mendengar dia memberi kemenangan akan kebenaran.
2129Bahwa orang jahat mengeraskan mukanya, tetapi orang yang benar itu menentukan jalannya.
2130Tak adalah hikmat, tak adalah akal, tak adalah bicara akan melawan Tuhan!
2131Bahwa kuda dilengkapkan bagi perang, tetapi kemenangan itu hanya dari pada Tuhan jua.
221Bahwa nama yang baik itu terlebih baik dari pada kekayaan besar, dan pengasihan itu terlebih baik dari pada emas dan perak.
222Orang kaya dan miskin bertemu seorang dengan seorang, maka telah dijadikan Tuhan akan mereka itu sekalian.
223Orang bijaksana itu serta dilihatnya jahat, maka disembunyikannya dirinya, tetapi orang bodoh melangsung juga lalu kena.
224Dari pada rendah hati dan takut akan Tuhan terbitlah kekayaan dan hormat dan selamat.
225Duri dan jerat adalah pada jalan orang angkara; barangsiapa yang hendak memeliharakan nyawanya, ia itu menjauhkan dirinya dari sana.
226Ajarkanlah seorang budak segala permulaan jalannya yang patut, maka pada masa tuanya tiada ia akan undur dari padanya.
227Orang kaya memerintah orang miskin, dan yang berutang menjadi hamba kepada orang yang mengutangi.
228Barangsiapa yang menabur jahat, ia itu akan menuai celaka, maka hilanglah tongkat geramnya.
229Orang yang baik matanya itu akan diberkati, karena telah diberikannya dari pada rezekinya kepada orang-orang miskin.
2210Halaukanlah orang pengolok-olok itu ke luar, maka perkelahianpun akan keluar sertanya, dan perselisihan dan kecelaanpun akan berhenti.
2211Barangsiapa yang suci hatinya, ia itu dikasihi raja dan yang petah lidah, ia itulah sahabatnya.
2212Bahwa mata Tuhan memeliharakan pengetahuan, tetapi perkataan orang murtad dibongkar-bangkir-Nya.
2213Kata si pemalas: Adalah singa di luar, kalau-kalau aku dibunuh kelak di tengah-tengah jalan raya!
2214Mulut perempuan jalang itu seperti telaga yang dalam, maka orang yang dibenci Tuhan kelak akan jatuh ke dalamnya.
2215Jikalau hati budak bersangkut dengan bodoh, tak akan jangan sesah rotan menceraikan dia dari padanya.
2216Barangsiapa yang menganiayakan orang miskin, ia itu menjadikan dia kaya; dan orang yang memberi hadiah akan orang kaya, ia itu membawa akan dia kepada kepapaan.
2217Cenderungkanlah telingamu dan dengarlah olehmu akan perkataan orang yang berbudi dan perhatikanlah pengajaranku;
2218karena selamatlah bagimu, jikalau engkau menaruh akan dia dalam hatimu dan selalu ia sedia pada bibirmu;
2219supaya harapmu bergantung kepada Tuhan, maka aku beritahu dia kepadamu pada hari ini, bahkan, aku memberitahu dia kepadamu juga.
2220Bukankah sudah kusuratkan bagimu beberapa perkara yang indah-indah dari hal nasehat dan pengetahuan?
2221Supaya diketahui olehmu akan pegajaran kebenaran yang tertentu, dan engkau dapat memberi jawab kepada orang yang bertanyakan dikau dari hal kebenaran itu.
2222Janganlah rampas harta orang miskin, sebab miskinlah ia, dan jangan memijak orang papa dalam hukum.
2223Karena Tuhan juga akan membicarakan halnya serta membinasakan segala orang yang membinasakan mereka itu.
2224Janganlah bersahabat dengan orang pemarah, dan janganlah berjinak-jinakan dengan orang garang;
2225supaya jangan engkau belajar tingkah lakunya serta memasang jerat akan jiwamu.
2226Janganlah engkau masuk bilangan orang yang berjanji dengan bertampar tangan, dan yang mengaku utang orang lain.
2227Kalau-kalau tiada padamu yang dibuat pembayar utang, maka diambil orang akan tilam yang di bawah tubuhmu.
2228Janganlah engkau memindahkan tanda perhinggaan tanah, yang telah dibubuh oleh nenek moyangmu.
2229Sudahkah engkau melihat seorang yang rajin pada pekerjaannya, maka iapun akan menghadap raja-raja, tetapi janganlah ia berdiri di hadapan orang hina.
231Jikalau engkau duduk makan sehidangan dengan seorang penghulu, maka baik-baik perhatikan segala sesuatu yang di hadapanmu.
232Kenakanlah mata pisau pada lehermu, jikalau kiranya engkau seorang yang suka makan.
233Dan jangan ingin terlalu akan makanannya yang sedap, karena itulah hidangan penipu adanya.
234Janganlah engkau berlelah hendak menjadi kaya, jikalau kiranya engkau berakal, maka tinggalkanlah akan dia.
235Masakan engkau mengamat-amati barang yang satupun tiada, bahwasanya ia itu bersayap kelak dan terbang ke langit seperti burung nasar.
236Janganlah makan roti orang yang jahat matanya, dan janganlah ingin akan hidangannya yang sedap,
237karena seperti orang yang menunggui dirinya, demikianlah adanya, maka katanya kepadamu kelak: Makan dan minumlah olehmu! tetapi hatinya jauh dari padamu.
238Bahwa suap yang telah kautelan itu, niscaya kaumuntahkan pula kelak, dan segala perkataanmu yang manis-manis itu telah kaubuang bagi kebinasaanmu sendiri.
239Janganlah engkau berkata-kata, sehingga kedengaranlah katamu kepada orang bodoh, karena dicelakannya kelak budi perkataanmu.
2310Janganlah pindahkan tanda perhinggaan yang lama itu, dan jangan masuk ke dalam bendang anak-anak piatu;
2311karena sangat kuat penebusnya, maka Ia juga akan membicarakan kelak hal perkara mereka itu dengan dikau.
2312Jikalau engkau ditegur, taruhlah hatimu akan dia, dan cenderungkanlah telingamu kepada pengajaran pengetahuan.
2313Janganlah tahankan pengajaran dari pada anakmu, jikalau engkau memukul akan dia, dengan rotan, maka tiada ia akan mati,
2314melainkan apabila engkau memukul akan dia, barangkali engkau melepaskan nyawanya dari pada neraka.
2315Hai anakku! jikalau hatimu berbudi, niscaya bersukacitalah hatiku, bahkan, hatiku,
2316dan segala sesuatu yang dalam aku akan bergemar apabila engkau kelak mengatakan perkara yang betul-betul.
2317Janganlah hatimu dengki akan orang yang berdosa, melainkan takutlah akan Tuhan pada tiap-tiap hari;
2318karena sungguh kesudahannya akan datang kelak, maka harapmu tiada akan diputuskan.
2319Dengarlah olehmu, hai anakku! hendaklah engkau berbudi dan tujukanlah hatimu kepada jalan yang betul.
2320Janganlah engkau masuk bilangan orang yang mabuk dengan air anggur, atau orang gelojoh makan daging;
2321karena seorang pemabuk dan gelojoh akan kepapaan kelak, dan suka mengantuk itu mengenakan pakaian compang-camping kepada orang.
2322Dengarlah olehmu akan kata bapamu, yang telah menjadikan dikau, dan jangan engkau mencelakan ibumu pada masa tuanya.
2323Belilah akan benar dan jangan jualkan dia, atau budi, atau pengajaran, atau pengetahuan.
2324Bahwa bapa orang benar akan bersukacita, dan yang telah beroleh akan seorang anak yang berbudi, ia itu kelak bergemar akan dia;
2325maka sebab itu hendaklah engkau menyukakan ibu bapamu, supaya orang tuamu merasai kesukaan yang demikian.
2326Hai anakku! serahkanlah hatimu kepadaku, dan biarlah matamu memandang baik-baik kepada jalanku;
2327karena seorang perempuan sundal itu laksana parit yang dalam, dan seorang perempuan jalang seperti perigi yang sempit.
2328Maka iapun mengendap-endap seperti penyamun, dan diperbanyakkannya orang khianat di antara segala laki-laki.
2329Pada siapa gerangan adalah pengaduh? pada siapa adalah keluh kesah? pada siapa adalah perkelahian? pada siapa adalah pergaduhan? pada siapa adalah luka dengan tiada semena-mena? pada siapa adalah bilis mata?
2330Pada orang yang leka dalam minum air anggur, dan yang berhimpun bersama-sama hendak mengecap-ngecap minuman yang keras.
2331Jangan engkau pandang akan air anggur apabila merah rupanya, apabila ia berkilat dalam piala serta buihnya naik ke atas.
2332Pada kesudahannya patuklah ia seperti ular dan disemburkannya bisanya seperti ular beludak.
2333Matamu kelak memandang akan perempuan jalang dan hatimupun kelak berkata-kata akan perkara yang membinasakan.
2334Maka engkau akan jadi kelak seperti orang yang tidur di tengah-tengah laut, dan seperti orang yang tidur di atas tiang kapal.
2335Katamu kelak: Bahwa aku telah dipukul orang, maka tiada aku merasai sakit, aku telah digasaknya, maka tiada kurasainya. Apabila aku sudah sadar, niscaya aku mencari dia kembali pula.
241Janganlah engkau menaruh dengki akan orang jahat atau ingin hendak bertaulan dengan dia.
242Karena kebinasaan terpancarlah dari dalam hatinya dan mulutnya berkata akan celaka belaka.
243Bahwa dengan hikmat boleh sebuah rumah dibangunkan dan dengan akal budi ia itu diteguhkan;
244maka dengan pengetahuan bilik-biliknyapun dipenuhi dengan harta benda yang indah-indah dan sedap.
245Hanya orang yang bijaksana itulah kuat dan orang yang berpengetahuan itulah gagah, sehingga tiada ia teralahkan.
246Maka sebab itu lakukanlah perang dengan memakai akal budi, karena pada pihak pembicara yang terutama itu akan ada kemenangan.
247Bahwa terlalu payah bagi orang bodoh memutuskan perselisihan, sebab itu janganlah ia membuka mulutnya dalam majelis bicara yang di pintu gerbang.
248Orang yang berniat jahat itu dipanggil pereka tipu daya namanya.
249Kepikiran bodoh itulah dosa adanya, dan si pengolok-olok itu kebencian kepada orang sekalian.
2410Jikalau pada masa kesukaran tawarlah hatimu, maka kuasamupun akan lemah adanya.
2411Tolonglah akan orang yang tertangkap akan dibunuh, yaitu akan orang yang berhuyung-huyung kepada persembelihan; jikalau kiranya engkau menjauhkan dirimu dari padanya,
2412jikalau kiranya katamu: Bahwasanya tiada kami mengetahui dia; bukankah ia itu diperhatikan oleh Tuhan, yang menimbang segala hati? bukankah ia itu diketahui oleh Tuhan, yang menilik akan segala nyawa dan yang membalas kepada tiap-tiap orang sekadar perbuatannya?
2413Makanlah air madu, hai anakku, karena sedaplah rasanya, dan titis sarang lebah, karena manislah ia kepada langitan mulutmu;
2414demikianpun hendaklah nyawamu mengecap hikmat barang di mana kaudapati akan dia, maka pada akhir kelak engkau beroleh pahala dan harapmupun tiada akan putus.
2415Hai orang fasik! jangan engkau mengintai rumah orang benar dan jangan engkau merusakkan pondoknya;
2416karena jikalau kiranya orang benar itu jatuh sampai tujuh kali, maka berbangkitlah pula ia, tetapi segala orang fasik itu akan terperosok ke dalam jahat.
2417Jangan engkau bersukacita apabila jatuh seterumu, dan jangan hatimu bergemar apabila terantuklah ia.
2418Supaya jangan ia itu kelihatan kepada Tuhan dan jahatlah hal itu kepada pemandangan-Nya, sehingga dipalingkan-Nya murka-Nya dari pada orang itu kepadamu.
2419Janganlah engkau merajuk kepada orang jahat dan jangan pula engkau menaruh dengki akan orang fasik.
2420Karena tak ada pahala bagi orang jahat, dan pelita orang fasik akan dipadamkan kelak.
2421Hai anakku! takutlah akan Tuhan dan akan rajapun, maka jangan engkau berjinak-jinakan dengan orang yang mengadakan cidera;
2422karena dengan sekonyong-konyong berbangkitlah kelak celakanya, dan balasan keduanya datang dahulu dari pada disangka orang.
2423Arakian, maka inilah pula beberapa amsal hikmat adanya: Bahwa tak baik dipandang muka orang dalam majelis bicara.
2424Barangsiapa yang berkata kepada orang jahat demikian: Bahwa benarlah engkau! ia itu akan dilaknatkan oleh orang banyak dan dibenci oleh segala bangsa.
2425Tetapi barangsiapa yang menegurkan dia, ia itu akan dipuji-puji orang dan berkat selamatpun turunlah kepadanya.
2426Barangsiapa yang memberi jawab dengan perkataan yang patut, ia itu mengatupkan mulut orang seperti dengan kucup.
2427Aturkanlah pekerjaanmu di luar dahulu, dan sediakanlah bendangmu, kemudian bolehlah engkau membangunkan rumahmu.
2428Janganlah engkau naik saksi atas samamu manusia dengan tiada sebab, melainkan engkau menjadikan dirimu seorang penukas.
2429Janganlah katamu: Seperti perbuatannya akan daku, demikianpun aku hendak membalas akan dia, aku hendak membalas masing-masing sekadar perbuatannya.
2430Pada sekali peristiwa berjalanlah aku lalu dari pada bendang seorang pemalas, dan dari pada kebun anggur orang yang tiada berakal.
2431Maka sesungguhnya bertumbuhlah duri di mana-mana dan tanahnyapun penuh dengan jelatang dan rusaklah segala pagar batunya.
2432Demi kulihat itu maka aku memperhatikannya, dan setelah kupandang akan dia, maka aku mengambil insaf dari padanya:
2433Bahwa tidur sedikit lagi, mengantuk sedikit lagi, lipat tangan sedikit lagi sambil berbaring,
2434demikianlah kelak datang kepapaanmu seperti seorang penyamun dan kekuranganmupun seperti seorang yang bersenjata.
251Bahwa inipun amsal Sulaiman, yang telah disalinkan oleh beberapa orang hamba Hizkia, raja Yehuda.
252Maka kemuliaanlah bagi Allah menyembunyikan perbuatan-Nya, tetapi kemuliaan bagi raja menyelidik barang suatu perkara.
253Bahwa tingginya langit dan dalamnya bumi dan hati rajapun tiada terselidik adanya.
254Ceraikanlah sanga dari pada perak, supaya keluarlah bejana yang indah-indah oleh tangan jauhari;
255ceraikanlah orang jahat dari hadapan raja, maka takhta baginda akan ditetapkan kelak oleh kebenaran.
256Janganlah engkau membesarkan dirimu di hadapan raja dan janganlah berdiri di tempat orang besar-besar,
257karena lebih baik orang berkata kepadamu: Marilah engkau, naik ke mari, dari pada engkau direndahkan orang di hadapan seorang bangsawan, yang telah kaupandang mudah akan dia.
258Jangan gopoh-gopoh engkau masuk berhukum, kalau-kalau pada akhirnya engkau tiada boleh lepas, apabila lawanmu mendatangkan malu kepadamu.
259Bicarakanlah perkaramu dengan kawanmu, tetapi jangan kaubukakan rahasia orang lain,
2510supaya jangan, apabila kedengaranlah ia itu kepadanya, maka iapun membuat malu akan dikau dan perkataanmu yang keji itupun pulang kepadamu.
2511Perkataan yang dikenakan dengan sepertinya itu laksana buah kasturi keemasan dalam rantang perak adanya.
2512Seperti anting-anting keemasan berpatutan dengan kalung yang dari pada emas sepuluh matu, demikianpun telinga yang suka mendengar itu berpatutan dengan penegur yang berbudi.
2513Seperti sejuk salju pada musim menuai, demikianlah seorang suruhan yang setiawan bagi orang yang menyuruhkan dia, karena disedapkannya hati tuannya.
2514Seperti awan-awan dan angin yang tiada mengandungkan hujan setitik, demikianlah hal orang yang memegahkan dirinya dari sebab pemberian yang tiada pernah diberikannya.
2515Dengan panjang sabar dapat dihancurkan hati seorang pemerintah, dan lidah yang lembut dapat menghancurkan tulang.
2516Sudahkah engkau mendapat air madu, makanlah seberapa banyak yang patut, asal jangan engkau terlalu kenyang, lalu engkau muntahkan dia pula;
2517demikianpun hendaklah engkau hemat-hemat dengan kakimu berulang ke rumah sahabatmu, supaya jangan ia menjadi penat oleh sebab engkau, lalu benci akan dikau.
2518Adapun orang yang naik saksi dusta atas samanya manusia, ia itu seperti cokmar dan pedang dan anak panah yang tajam.
2519Seperti patah gigi dan tergelincir kaki, demikianlah hal bergantung kepada orang yang tiada setia pada masa kepicikan.
2520Seperti orang yang menanggalkan pakaiannya pada masa sejuk, dan seperti cuka disiram kepada luka yang baharu, demikianlah hal orang yang menyanyikan nyanyian bagi orang yang berdukacita hatinya.
2521Jikalau musuhmu berlapar berikanlah dia roti akan dimakan, jikalau ia berdahaga, berikanlah air akan diminum olehnya;
2522karena dalam berbuat demikian engkau menimbunkan bara api di atas kepalanya, maka Tuhan akan membalasnya kepadamu kelak.
2523Bahwa angin utara membawa akan hujan, demikianpun lidah pengumpat mengadakan beberapa muka muram.
2524Terlebih baik duduk di penjuru sotoh rumah dari pada duduk serumah dengan seorang bini yang bantahan, jikalau berjamu orang sekalipun.
2525Bahwa kabar baik yang datang dari negeri yang jauh itu laksana air sejuk kepada orang yang lelah.
2526Orang benar yang bimbang hati di hadapan orang-orang fasik, ia itu seperti pancaran air yang keruh dan mata air yang telah rusak adanya.
2527Makan air madu terlalu banyak itu tak baik, demikianpun menuntut hormat itu mendatangkan tanggungan berat.
2528Orang yang tiada dapat menahani nafsunya, ia itu seperti kota benteng yang telah roboh dewalanya.
261Seperti salju pada musim panas, dan seperti hujan pada musim menuai, demikianpun tiada patut hormat diberi akan orang bodoh.
262Seperti burung pipit terbang ke sana ke mari dan seperti burung layang-layang terbang berkeliling, demikianpun kutuk yang tiada dengan semena-mena itu tak boleh terkena.
263Cemeti adalah bagi kuda, dan kekang adalah bagi keledai, tetapi rotan bagi belakang orang jahil.
264Jangan beri jawab akan orang bodoh setuju dengan bodohnya, supaya jangan engkau menjadi sama dengan dia.
265Berilah jawab akan orang bodoh seperti patut kepada bodohnya, supaya jangan ia pandai pada sangkanya sendiri.
266Bahwa orang yang mengirimkan kabar dengan lidah orang bodoh, ia itu seolah-olah dikudungkannya kedua belah kakinya sendiri dan diminumnya barang yang ketar rasanya.
267Seperti orang timpang kedua belah kakinya, demikianlah peri perumpamaan dalam mulut orang bodoh.
268Seperti orang melontarkan permata intan dengan pengali-ali, demikianlah peri orang yang memberi hormat akan orang bodoh.
269Seperti tongkat yang berduri diangkat oleh tangan orang mabuk, demikianlah peri perumpamaan dalam mulut orang bodoh.
2610Banyaklah kesusahan didatangkan atas dirinya oleh orang yang mengupah orang bodoh atau orang yang tiada ketahuan.
2611Seperti anjing balik makan muntahnya, demikianpun orang bodoh suka balik kepada bodohnya.
2612Jikalau engkau melihat seorang yang pada sangkanya sendiri ialah pandai, maka boleh diharap akan orang bodoh terlebih dari pada harap akan orang itu.
2613Bahwa kata orang pemalas: Adalah singa di jalan, adalah singa di tengah-tengah jalan besar.
2614Seperti pintu berkitar-kitar di atas engselnya, demikianlah peri orang pemalas di atas tilamnya.
2615Orang pemalas itu menyembunikan tangannya dalam dada bajunya, maka seganlah ia membawa dia pula ke mulutnya.
2616Orang pemalas itu lebih pandai pada sangkanya sendiri dari pada tujuh orang yang memberi ikhtiar.
2617Orang yang memasukkan dirinya dalam perbantahan orang lain, ia itu seperti orang menangkap anjing yang berjalan lalu pada telinganya.
2618Seperti orang yang pura-pura main gila, tetapi dilontarkannya api dan anak panah dan segala perkakas kematian berkeliling,
2619demikianlah peri orang yang menipu kawannya sambil katanya: Bukankah sahaya bergurau juga?
2620Di tempat tiada kayu, apipun terpadamlah; di tempat tiada pengumpat, berhentilah perkelahian.
2621Seperti arang di atas bara api dan kayu pada api, demikianlah orang bantahan membangkitkan perkelahian.
2622Adapun perkataan orang pengumpat itu seperti makanan yang sedap, maka masuklah ia itu dengan senang sampai ke dalam hati.
2623Seperti tembikar bersalutkan sanga perak, demikianlah mulut manis pada orang yang menaruh hati jahat.
2624Orang yang menaruh dengki itu pura-pura dengan mulutnya sambil mereka tipu dalam hatinya.
2625Jikalau ia membujuk dengan lidahnya, janganlah percaya akan dia, karena adalah tujuh lapis benci dalam hatinya.
2626Dengkinya menyembunikan dirinya hendak menambahkan untung, maka kejahatannya kelak menyatakan dirinya di hadapan orang sekalian.
2627Barangsiapa yang menggali pelobang, iapun akan terperosok ke dalamnya, dan batupun kembali terkena kepada orang yang telah menggolekkan dia.
2628Lidah bercabang itu sekali juga akan membenci cilaka yang telah diadakannya, dan mulut pengangkat-angkat itu kelak membinasakan dirinya sendiri.
271Janganlah engkau memegahkan dirimu dari hal esok, karena tiada engkau tahu apa kelak jadi pada hari itu.
272Biarlah orang lain memuji engkau, jangan mulutmu sendiri; biarlah orang yang tiada kekenalan, dan jangan lidahmu sendiri.
273Bahwa batu beratlah adanya dan pasirpun berat, tetapi gusar orang bodoh itu terlebih berat dari pada keduanya itu.
274Bahwa bengislah adanya nyala-nyala amarah, dan murka itu seperti air bah yang meliput, tetapi cemburuan, siapa gerangan dapat menahankan dia?
275Peneguran yang nyata itu terlebih baik dari pada pengasihan yang tersembuni.
276Jikalau dipalu oleh sahabat, ia itulah tanda setia, tetapi cium seteru patut ditangkiskan dengan doa.
277Orang yang kenyang ia memijak-mijak jikalau air madu sekalipun, tetapi orang yang berlapar maka barang yang pahitpun menjadi manis baginya.
278Seperti burung yang sesat dari pada sarangnya, demikianlah hal orang yang sesat dari pada tempatnya.
279Minyak harum dan bau-bauan menggemari hati orang, demikianpun kemanisan sahabat dari karena nasihat hatinya.
2710Janganlah kautinggal akan sahabatmu yang sahabat bapamupun dan jangan masuk rumah saudaramu pada masa kesukaranmu. Seorang sekampung yang dekat itu terlebih baik dari pada seorang saudara yang jauh.
2711Hai anakku! hendaklah engkau berbudi, dan sukakanlah hatiku, supaya dapat aku memberi jawab akan orang yang mencelakan daku.
2712Orang bijaksana itu, serta dilihatnya jahat, maka disembunikannya dirinya, tetapi orang bodoh melangsung juga, lalu kena.
2713Jikalau orang telah menjadi pengaku akan orang dagang, maka ambillah jubahnya, gadaikanlah karena orang keluaran.
2714Orang yang memuji sahabatnya dengan nyaring suaranya sambil bangun pagi-pagi, maka ia itu dapat dibilangkan baginya akan laknat.
2715Bocor yang bertitik-titik selalu pada masa hujan deras, ia itu sama dengan seorang bini yang bantahan.
2716Barangsiapa yang mendiamkan dia, ia itu dapat mendiamkan anginpun, atau menggenggam minyak dengan tangannya kanan.
2717Besi menajamkan besi, demikianpun orang menajamkan akal orang.
2718Orang yang memeliharakan pokok ara ia itu akan makan buahnya; orang yang menunggui tuannya itu akan mendapat kemuliaan.
2719Seperti air itu cermin muka orang, demikianpun hati itu cermin manusia.
2720Neraka dan kebinasaan tak pernah kenyang, demikianpun mata orang tak pernah kenyang.
2721Seperti kui bagi emas dan dapur bagi perak, demikianpun orang bagi mulut yang memuji dia.
2722Jikalau kiranya orang bodoh ditumbuk dalam lesung bersama-sama dengan segala beras sekalipun, maka tiada juga bodohnya akan bercerai dari padanya.
2723Belajarlah baik-baik mengenal segala dombamu dan perhatikanlah hal segala kawan kambingmu,
2724karena tiadalah kekayaan yang kekal adanya, dan tiada makota yang tetap kepada orang turun-temurun.
2725Jikalau rumput mulai tumbuh dan kelihatanlah pucuk-pucuknya, hendaklah tumbuh-tumbuhan dari gunung dihimpunkan.
2726Maka anak-anak domba akan menjadi pakaianmu dan kambing jantan akan menjadi harga padang itu.
2727Maka engkau akan mendapat air susu kambing yang cukup akan rezekimu dan akan rezeki isi rumahmu dan akan kehidupan hamba sahayamu.
281Bahwa orang jahat itu lari bila tiada yang mengejar, tetapi orang benar itu berani seperti singa adanya.
282Jikalau durhaka orang isi negeri, maka banyaklah pemerintahnya kelak; tetapi barang di mana orang yang suka akan benar itu, maka tetap pemerintahannya.
283Orang berharta yang menganiayakan orang miskin itu laksana hujan tempias yang tiada meninggalkan rezeki lagi.
284Orang yang meninggalkan hukum itu memuliakan orang jahat, tetapi orang yang memeliharakan hukum itu melawan orang jahat.
285Orang jahat tiada mengerti barang yang benar, tetapi orang yang mencahari Tuhan mengerti segala perkara.
286Orang miskin yang melakukan dirinya dengan tulus hati itu terlebih baik dari pada orang yang bengkang-bengkok jalannya, jikalau ia kaya sekalipun.
287Orang yang melakukan hukum itulah seorang anak yang berbudi, tetapi orang yang bertaulan dengan orang perlente itu memberi malu akan bapanya.
288Orang yang menambahi hartanya dengan rubiah dan laba yang keji, ia itu mengumpulkan dia bagi orang yang menaruh kasihan akan orang miskin.
289Orang yang memalingkan telinganya dan tiada mau mendengar akan hukum, jikalau doanya sekalipun maka menjadi suatu kebencian.
2810Barangsiapa yang menyesatkan orang benar kepada jalan yang jahat, ia itu kelak terperosok ke dalam pelobangnya sendiri, tetapi selamat menjadi bahagian orang yang memeliharakan dirinya dengan tiada berkecelaan.
2811Seorang kaya sangka akan dirinya pandai, tetapi orang papa yang berakal itu menyelidik akan dia.
2812Apabila tamasyalah orang-orang benar maka adalah kemuliaan besar, tetapi apabila berbangkitlah orang-orang jahat, maka diselidiknya jikalau akan orang hina sekalipun.
2813Orang yang melindungkan dosanya itu tak boleh beruntung, tetapi orang yang mengaku dan membuangkan dia ia itu mendapat kasihan kelak.
2814Berbahagialah orang yang takut selalu, tetapi orang yang mengeraskan hatinya itu akan jatuh ke dalam celaka.
2815Seperti singa mengaum, dan seperti beruang berpusing-pusing, demikianlah peri kelakuan seorang penghulu yang jahat atas orang-orang miskin.
2816Seorang raja yang kurang akal itu sangat menganiayakan orang, tetapi orang yang benci akan tamak ia itu melanjutkan umurnya.
2817Seorang yang menanggung darah orang ia itu lari ke kubur; janganlah orang menegahkan dia.
2818Orang yang berjalan dengan tulus hatinya itu berjalan pada jalan raya, tetapi orang yang dengan hati bercabang memilih dua jalan ia itu akan jatuh kelak pada salah satunya.
2819Barangsiapa yang mengusahakan bendangnya itu akan dikenyangkan dengan makanan, tetapi orang yang menuntut peri malas itu kelak dikenyangkan dengan kepapaan.
2820Orang yang amat setiawan adanya itu berkelimpahan berkat, tetapi orang yang dengan segera hendak menjadi kaya itu tiada terlepas dari pada salah.
2821Pandang muka orang dalam hukum itu tak baik, karena dari sebab sesuap nasi orang akan bersalah kelak.
2822Orang yang dengan segera hendak menjadi kaya itu jahatlah matanya, tiada ia melihat kepapaan datang atasnya kelak.
2823Orang yang menegurkan orang, pada kesudahan ia mendapat hormat kelak, terlebih dari pada orang yang mengangkat-angkat dengan mulutnya.
2824Barangsiapa yang merampas harta benda ibu bapanya serta katanya: Tiada salah! maka orang itu sama dengan penyamun.
2825Orang yang congkak hatinya itu menerbitkan perkelahian, tetapi orang yang bergantung kepada Tuhan itu akan tambun kelak.
2826Orang yang percaya akan hatinya sendiri ialah seorang bodoh, tetapi orang yang melakukan dirinya dengan bijak ia itu tiada akan kena celaka.
2827Orang yang memberi kepada orang miskin ia itu tiada akan merasai kekurangan, tetapi orang yang mengejamkam matanya itu akan kena banyak laknat kelak.
2828Apabila orang jahat ditinggikan, maka orang kecil juga menyembunikan dirinya, tetapi apabila binasalah orang jahat, maka bertambah-tambahlah orang benar.
291Orang yang ditegurkan kerap kali maka ditegarkannya juga tengkuknya, ia itu akan binasa dengan segeranya, sehingga tiada dapat ditolong lagi.
292Apabila orang benar memegang kuasa maka tamasyalah orang banyak, tetapi apabila orang jahat memegang perintah maka orang sekalianpun berkeluh kesah.
293Barangsiapa yang suka akan hikmat itu menyukakan hati bapanya, tetapi orang yang beramah-ramahan dengan perempuan jalang itu memboroskan harta banyak.
294Bahwa seorang raja meneguhkan kerajaannya dengan hukum yang adil, tetapi yang mengenakan banyak cukai ia itu membinasakan negeri.
295Orang yang mengangkat-angkat temannya, ia itu membentangkan jaring di hadapan kakinya.
296Bahwa kejahatannya juga menjadi jerat bagi orang jahat, tetapi orang benar itu lari luput lalu bersukacita hatinya.
297Orang benar itu memperhatikan hal perkara orang miskin, tetapi orang jahat tiada peduli akan dia.
298Orang pengolok-olok dapat menyalakan sebuah negeri, tetapi orang yang berbudi itu memadamkan marah.
299Bahwa orang berbudi dengan orang bodoh berbantah-bantah selalu, baik dengan amarah baik dengan tertawa, tiada juga berhentinya.
2910Orang makan darah itu benci akan orang-orang saleh, tetapi orang yang benar itu menuntut belanya.
2911Orang bodoh itu mengeluarkan segala kepikiran hatinya, tetapi orang yang berbudi menahankan dia sampai kemudian kelak.
2912Jikalau seorang penghulu mengindahkan bohong, niscaya segala rakyatnya menjadi jahatlah kelak.
2913Bahwa orang kaya dan orang miskin bertemu seorang dengan seorang, maka Tuhan menerangkan mata keduanya.
2914Seorang raja yang membicarakan hal orang miskin dengan setia, maka takhtanya akan kekal tetap selama-lamanya.
2915Rotan dan pengajaran mendatangkan akal budi, tetapi anak yang dibiarkan saja mendatangkan malu kepada ibunya.
2916Apabila orang-orang jahat beroleh kuasa, maka bertambah-tambahlah jahat, tetapi orang benar akan melihat jatuhnya kelak.
2917Ajarilah anakmu, maka iapun akan menjadikan kesenanganmu, bahkan, iapun akan mendatangkan kesukaan kepada hatimu.
2918Jikalau agama dihalai-balaikan, maka orang banyak kelak mendurhaka, tetapi jikalau taurat diindahkan maka orang banyakpun selamatlah.
2919Seorang hamba yang mengerti, tetapi tiada juga memberi jawab, janganlah diajar akan dia dengan perkataan.
2920Sudahkah engkau melihat seorang yang terlanjur katanya, maka pada orang bodoh boleh diharap terlebih dari pada akan orang itu.
2921Jikalau seorang hamba dipeliharakan dengan lezatnya, maka pada akhir kelak iapun hendak menjadi anak tuannya.
2922Seorang pemarah itu menerbitkan perkelahian, dan orang yang angat nafsunya itu melimpahkan kesalahan.
2923Bahwa congkak itu merendahkan orang, tetapi orang yang rendah hatinya itu berpegang akan kemuliaan.
2924Barangsiapa yang membahagi-bahagi dengan pencuri ia itu benci akan dirinya; terdengarlah ia akan sumpah, tetapi tiada diberitahunya.
2925Takut akan orang ia itu menjadi suatu jerat, tetapi orang yang percaya akan Tuhan ia itu akan ditaruh dalam perlindungan yang tinggi.
2926Banyaklah orang yang menuntut keridlaan raja, tetapi kebenaran orang dari pada Tuhan jua datangnya.
2927Orang yang lalim menjadi kebencian kepada orang yang benar, maka orang yang betul kelakuannya itu kebencian kepada orang jahat adanya.
301Bahwa inilah perkataan Agur bin Yakai; sabda perumpamaan orang itu kepada Itiel, bahkan kepada Itiel dan Ukhal.
302Bahwa aku ini tiada berbudi, seperti bukannya orang, aku tiada berakal manusia.
303Dan lagi tiada aku belajar hikmat, dan tiada aku mengerti pengetahuan Tuhan, yang mahasuci.
304Siapa gerangan telah naik ke sorga atau telah turun dari sana? Siapakah telah menggenggam angin dengan tangannya? Siapakah telah membungkus air itu dengan sehelai kain? Siapakah telah menetapkan segala pihak bumi? Siapa gerangan namanya dan siapa gerangan nama anaknya? Katakanlah jikalau kiranya engkau mengetahuinya.
305Segala firman Allah itu amat suci adanya, maka Ialah laksana perisai bagi segala orang yang berpaut kepada-Nya.
306Jangan apalah engkau menambahi firman-Nya dengan barang sesuatu, supaya jangan dihukumkan-Nya engkau dan didapati-Nya akan dikau seorang pembohong.
307Dua perkara juga telah kupinta kepadamu; jangan apalah engkau menahankan dia dari padaku dahulu dari pada matiku.
308Jauhkanlah kiranya dari padaku segala sia-sia dan bohong; jangan apalah berikan daku kepapaan atau kekayaan, melainkan peliharakanlah aku dengan rezeki yang cukup;
309lamun jangan dengan mewahku aku menyangkal akan Dikau sambil kataku: Siapakah Tuhan itu? atau jangan dari sebab kepapaanku aku mulai mencuri dan menghujat akan nama Allahku.
3010Janganlah mengumpat seorang hamba kepada tuannya, supaya jangan dikutukinya akan dikau dan engkau sendiripun bersalah.
3011Adalah suatu bangsa yang menistakan bapanya dan tiada memberi berkat akan ibunya;
3012suatu bangsa yang sangka akan dirinya suci, tetapi tiada dibasuhkan kecemarannya;
3013suatu bangsa, hai betapa besar matanya dan terangkat kelopak matanya!
3014suatu bangsa yang giginya laksana pedang dan gigi gerahamnya laksana pisau, hendak makan habis akan segala orang miskin yang di dalam negeri, dan akan segala orang yang kekurangan di antara manusia.
3015Pada si lintah adalah dua anaknya, ia ini: Berilah! berilah! bahwa tiga perkara ini tiada tahu kenyang dan empat yang tiada pernah berkata demikian: Telah cukuplah sudah!
3016yaitu: kubur dan rahim yang mandul dan bumi, yang tiada kenyang dengan air, dan apipun tiada tahu berkata demikian: Telah cukuplah sudah!
3017Adapun orang yang mengolok-olok akan bapanya dan enggan menurut kata ibunya, maka gagak dari tepi sungai akan mematuk matanya dan anak burung nasar akan makan dia.
3018Ketiga perkara ini terlalu ajaib kepadaku, bahkan, empat perkara yang tiada kuketahui.
3019Yaitu jalan burung nasar di udara dan jalan ular di atas batu gunung dan jalan kapal di tengah-tengah laut dan jalan seorang laki-laki dengan anak dara.
3020Adapun hal perempuan berzinah, ia itu demikianlah adanya: maka iapun makan lalu disapunya mulutnya sambil katanya: Tiada aku berbuat jahat!
3021Sebab tiga perkara ini dunia menjadi kacau, dan akan empat tiada ia tertahan,
3022yaitu karena seorang hamba apabila ia merajalela, dan seorang bodoh apabila ia berkelimpahan rezeki,
3023dan karena seorang perempuan yang hina apabila ia berlaki, dan seorang sahaya apabila ia menjadi waris enciknya.
3024Bahwa empat perkara ini terkecil dalam dunia, akan tetapi tersangatlah ia bijaksana dan lengkaplah kepandaiannya,
3025yaitu: bahwa semut itu suatu bangsa yang tiada kuat, maka disediakannya juga bekalnya pada musim panas;
3026dan kelinci itu suatu bangsa yang lemah, maka diperbuatkannya juga sarangnya dalam batu gunung;
3027dan belalang itu tiada beraja, maka terbanglah juga ia berkawan-kawan;
3028dan laba-laba itu mencapai dengan kakinya, maka adalah juga ia di dalam maligai raja.
3029Bahwa ketiga ini berjalan dengan baik langkahnya, bahkan, adalah empat yang berjalan molek.
3030Yaitu singa yang terlebih gagah dari pada segala binatang dan tiada ia mau balik dari sebab barang sesuatu;
3031dan anjing pemburu yang baik lambungnya, dan lagi seorang raja yang tiada terlawan.
3032Jikalau kiranya engkau telah membuat perkara yang bodoh sebab membesarkan dirimu, atau telah berpikir jahat, maka hendaklah engkau bertekap mulut;
3033karena air susu ditumbuk menjadi mentega dan hidung ditumbuk keluar darah dan amarah digalakkan menjadikan perkelahian.
311Bahwa inilah perkataan raja Lemuil, yang diajarkan kepadanya oleh bundanya.
312Apa, hai anakku, dan apa, hai anak rahimku, dan apa, hai anak nazarku!
313Janganlah engkau menyerahkan kuatmu kepada perempuan dan jangan pula jalanmu kepada mereka yang membinasakan raja-raja.
314Tiada patut kepada raja-raja, hai Lemuil! tiada patut kepada raja-raja minum air anggur, atau kepada putera raja santap minuman yang keras;
315supaya dengan sementara minum dilupakannya hukum atau diubahkannya acara orang yang teraniaya.
316Berikanlah minuman yang keras kepada orang yang putus asa, dan air anggur kepada orang yang sangat berdukacita hatinya.
317Biarlah ia minum serta melupakan celakanya dan tiada ia teringat lagi akan kesukarannya.
318Bukakanlah mulutmu karena orang kelu, dan karena perkara segala anak kebinasaan.
319Bukakanlah mulutmu serta berbicaralah dengan adil dan benarkanlah hal orang yang miskin lagi teraniaya.
3110Siapakah yang boleh mendapat seorang bini yang berbudi? maka adalah harganya amat lebih besar dari pada harga menikam.
3111Bahwa hati lakinya boleh harap padanya, sehingga tiada ia kekurangan barang-barang yang baik.
3112Bahwa bininya berbuat baik akan dia, bukannya jahat, seumur hidupnya.
3113Maka ia mencari bulu kambing dan rami, dikerjakannya dengan tangannya sendiri serta dengan sukahatinya.
3114Maka adalah ia seperti kapal saudagar, didatangkannya bekalnya dari jauh.
3115Maka bangunlah ia sebelum fajar, lalu diberinya makan akan orang isi rumahnya dan pekerjaan yang tentu kepada segala dayang-dayangnya.
3116Maka iapun menghendaki suatu bendang, lalu diperolehnya juga; maka dengan hasil tangannya ditanaminya sebuah kebun anggur.
3117Maka diikatnya pinggangnya dengan kuat dan dikuatkannya lengannya.
3118Maka dirasainya peri manis perniagaannya dan pada malam tiada terpadam pelitanya.
3119Maka dicapainya dengan tangannya kepada kisi-kisi dan tapak tangannyapun ada memegang rahat.
3120Maka dibukakannya tangannya selalu kepada orang miskin, dan diunjuknya tangannya kepada orang yang kekurangan.
3121Maka tiada ia takut akan musim hujan salju, karena segenap isi rumahnya berpakaikan pakaian lapis dua.
3122Maka diperbuatnya bagi dirinya perhiasan permadani, dan pakaiannya dari pada kain halus yang ungu warnanya.
3123Maka lakinya dikenal orang dalam pintu gerbang, apabila ia duduk serta dengan segala tua-tua negeri.
3124Maka diperbuat oleh perempuan itu kain khasah lalu dijualnya dan dibawanya masuk akan ikat-ikat pinggang kepada saudagar.
3125Patut dan sopan menjadi pakaiannya, dan iapun bergemar akan hari yang kemudian.
3126Maka dibukakannya mulutnya dengan akal budi dan pengajaran kemurahan adalah pada lidahnya.
3127Maka diamat-amatinya kelakuan segala isi rumahnya, dan tiada ia makan rezeki dengan malas.
3128Bahwa anak-anaknya naik pangkat serta memuji dia sebab selamatnya dan lakinyapun memuji dia katanya:
3129Banyaklah anak perempuan yang telah baik dan berbudi kelakuannya, tetapi engkaulah meliputi akan mereka itu sekalian.
3130Adapun peri cantik itu penipu adanya dan keelokan itu sia-sia, tetapi seorang bini yang takut akan Tuhan itu akan dipuji-puji.
3131Berikanlah kepadanya dari pada hasil tangannya sendiri, dan biarlah pekerjaannya sendiri memuji akan dia di pintu gerbang.